Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, saat memberikan Khutbah di Masjid Agung Baiturahman Banda Aceh Darusalam, Jum’at (2/3).

Aceh, NewsMetropol – Usai berdialog dengan santri Sekolah Islam Ma’had Tahfiz Sulaimaniyah, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, menuju Masjid Agung Baiturahman Banda Aceh Darusalam untuk menjadi khatib sholat Jum’at berjamaah, Jum’at (2/3).

Dalam khotbahnya, Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB) mengawalinya dengan menyampaikan poros keindahan hidup adalah kesyukuran. Yaitu pandai beryukur, menunaikan dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepada umat manusia.

“Itulah wasiat sederhana yang telah diturunkan Allah kepada umat terdahulu untuk diteruskan kepada generasi selanjutnya,” jelas TGB di hadapan ribuan jamaah sholat Jum’at.

Baca Juga:  PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Tanjung Priok Laksanakan Program Pelindo Mengajar

Lebih lanjut, TGB menyampaikan bahwa dalam menjalani dan mengisi ruang-ruang kehidupan ini, umat manusia harus memiliki dan menghadirkan ketaqwaan yang kokoh dalam diri mereka termasuk dalam segala dimensi kehidupan.

Sebab, kataqwaan itu kata dia menjadi penyebab diturunkannya keberkahan dari langit serta dari dalam bumi.

Keberkahan itu lanjut TGB tercermin dalam segala dimensi kehidupan serta tidak memiliki batas.

“Kita perlu membangun ketakwaan dalam berkomunikasi, kita perlu membangun ketakwaan dalam berpolitik, kita perlu membangun ketakwaan untuk membangun bangsa kita. Dengan ketaqwaan itulah, akan tercurah keberkahan oleh Allah SWT,” jelas TGB.

Ketakwaan yang ada dalam diri manusia, yang kemudian diwujudkan dengan amal-amal keseharian, merupakan bukti keimanan bagi seorang hamba.

Baca Juga:  PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Tanjung Priok Laksanakan Program Pelindo Mengajar

Iman, lanjut TGB tidak hanya diucapkan, atau hanya sebuah cita cita. Namun iman itu harus mewujud dalam ibadah, amal, serta perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, TGB mengajak seluruh umat Islam untuk menghadirkan ketaqwaan serta menguatkan iman dalam bentuk amal-amal nyata keseharian. “Prinsip ini adalah dasar dari sekian banyak prinsip yang kita pedomani dalam dinamika kehidupan kita. Maka letakkan itu dalam bentuk berlomba lomba dalam kebaikan,” pungkas TGB.

(Amrin)

KOMENTAR
Share berita ini :