Drs. H. Fathurrahim, M.Si., usai ujian tertutup yang dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS.
Malang, NewsMetropol – Semangat belajar masih saja membara di sosok Asisten III, Bidang Administrasi Umum dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Drs. H. Fathurrahim, M.Si.
Walau genap berusia 58 tahun di tanggal 9 Februari lalu, Fathurrahim masih bersemangat menempuh pendidikan, bahkan sampai ke jenjang strata tiga (doktoral) yang ia tuntaskan melalui ujian akhir disertasi di Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (21/3).
Ujian tertutup yang dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS., itu menghadirkan 10 penguji yang terdiri dari empat guru besar, baik tamu maupun dari intern Universitas Brawijaya sendiri.
Sisanya adalah para dosen senior di Fakultas Ilmu Administrasi milik Peguruan Tinggi Negeri yang berdiri sejak tahun 1963 itu.
Fathurrahim menuntaskan jenjang doktornya dengan disertasi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan, dan Pemberdayaan Terhadap Kinerja Perusahaan melalui Inovasi dan Reputasi”.
Disertasi itu adalah buah penelitiannya yang berlangsung selama lebih dari setahun terhadap 153 perusahaan menengah dan besar di Lobar. Perusahaan yang ditelitinya hanyalah sample dari 248 perusahaan skala itu dari total 548 perusahaan yang bergerak di Lobar.
Mantan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Lobar itu menyoroti peran kepemimpinan dalam pengembangan perusahaan.
Menurut Fathurrahim yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah Lobar itu, bahwa sosok pemimpin yang transformatif dan memberikan kepercayaan serta memberdayakan anak buah memberi pengaruh siginifikan terhadap kinerja sebuah institusi.
Model kepemimpinan transformasional diantitesiskan oleh Haji Rahim, panggilan akrab mantan Rektor IKIP Mataram itu, dengan model kepemimpinan transaksional yang hanya mengedepankan aspek profit saja.
Rahim menjelaskan, bahwa ciri-ciri kepemimpinan yang transformatif itu adalah terbuka, baikĀ terhadap perkembangan tekhnologi maupun inovasi SDMnya, serta memberikan kepercayaan dan keleluasaan kepada anak buah.
“Namun pemimpin pun harus tetap melakukan pengawasan,” papar Fathurrahim sambil memaparkan gaya transaksional yang hanya mengutamakan profit dari pada proses yang memberikan keuntungan untuk semua.
Rahim memberikan istilah “benefit” untuk proses dengan hasil terbaik untuk semua.
“Gaya kepemimpinan yang transformatifĀ sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja sebuah perusahaan,” paparnya.
Dia juga mengingatkan, bahwa SDM juga harus diberikan pemberdayaan.
Diakhir penjelasannya tentang pemberdayaan, Rahim dalam penelitiannya, masih menyayangkan fenomena karyawan yang diberdayakan, namun menyepelekan institusi perusahaannya.
Terkait dengan inovasi dan reputasi, bagi Asisten III ini hanya merupakan salah satu variabel yang menunjang kinerja saja.
“Inovasi masih sulit dilakukan karena mindset yang belum menyesuaikan dengan perkembangan tekhnologi. Belum lagi adanya SOP dan Peraturan memberi ruang gerak terbatas bagiĀ karyawan dalam berinovasi,” jelas Rahim.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar, Saeful Ahkam juga mengomentari akan keberhasilan sang Asisten III Pemda Lobar itu. Menurutnya,Ā sangat membanggakan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara Lingkup Pemkab Lobar.
“Capaian beliau sangat luar biasa. Sukses pak Fathurrahim melengkapi sukses yang telah diraih oleh beberapa ASN lain,” kata Ahkam.
“Saat ini, Pemkab Lobar memiliki 4 pejabat struktural yang gelar pendidikannya telah S3 atau doktor,” tambah Ahkam dengan bangga.
(Rahmat)