Lumajang, Metropol – DR. H. Sjahrazad Masdar, MA, sosok pemimpin yang dikenal idealis dan tak mudah menyerah, akhirnya beliau berpulang menghadap Yang Maha Kuasa, Jum’at (23/1) pada pukul 22.45 di Graha Amertha Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya.
Beliau meninggalkan dunia ini, setelah berbulan-bulan berjuang melawan sakit kanker paru-paru. Banyak kalangan yang merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Bupati Lumajang ini.
Tidak seperti biasanya, jika hari Senin karyawan/wati Pemkab Lumajang melaksanakan upacara, yang bertempat di halaman kantor Bupati Lumajang dengan inspektur upacara dari pimpinan SKPD secara bergantian.
Senin (26/1) yang menjadi inspektur upacara adalah Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lumajang Ir. Indah Amperawti, M.Si, yang mewakili atas nama keluarga dari Bupati Lumajang DR. H. Sjahrazad Masdar, MA.
“Gagasan, mimpi serta cita-citanya untuk membangun Lumajang masih belum sepenuhnya tuntas,” ungkap salah satu Kepala Bappeda kepada wartawan saat itu.
Diperiode pertama menjabat sebagai Bupati Lumajang periode 2008-2013, pemimpin kharismatik ini lebih fokus untuk meletakkan dasar-dasar pemerintahan, guna menjadikan Lumajang yang Sejahtera dan Bermartabat.
“Beliau pernah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya selama beliau memimpin di Kabupaten Lumajang ini. Maka dari itu, kita semua untuk dapatnya melanjutkan cita-citanya demi kesejahteraan masyarakat Lumajang,” kata Indah menirukan apa yang disampaikan beliau kepada seluruh jajaran PNS yang mengikuti upacara kala itu.
Tidak bosan-bosannya Beliau mengajak seluruh Aparatur dan masyarakat untuk melaksanakan 3 Dimensi.
Sejak awal dilantik menjadi Bupati Lumajang. Didepan karyawan karyawati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, beliau selalu menekankan untuk menerapkan 3 Dimensi, yaitu Dimensi Ketuhanan, Dimensi Kepemimpinan dan Dimensi Kedisiplinan.
Selain dimensi Ketuhanan dan Kepemimpinan, yang lekat dengan keseharian Bupati pilihan rakyat ini adalah penerapan dimensi Kedisiplinan.
Dari informasi yang didapat, bahwa selama sakit, Bupati Masdar tidak pernah mengeluh. Dia sangat bersemangat untuk memimpin masyarakat Lumajang. Sambil terbata-bata, Indah menyampaikan pesan terakhir dari Bupati Masdar, yang ditulisnya pada laptop pribadinya.
Beliau berpesan, “layani rakyat dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Meskipun sakit, tidak pernah mengeluh tentang sakitnya. Malah masih memikirkan masyarakat Lumajang daripada memikirkan dirinya. Beliau juga berpesan, “agar kita yang ada ini, untuk selalu melanjutkan cita-cita beliau yang belum bisa direalisasikan,” jelas Indah.
Tak lupa juga, Indah mengucapkan terima kasih kepada seluruh PNS yang ikut berpatisipasi mulai dari awal sampai ke pemakaman. Dan Indah mengajak kepada seluruh PNS untuk tahlil di pendopo Kabupaten Lumajang yang dilaksanakan sesudah ba’da Isya setiap harinya.
Selamat jalan Bupatiku, semoga segala amal ibadah dan pengabdianmu kepada masyarakat Lumajang menjadikanmu memperoleh tempat terhormat disisi ALLAH SWT. Amien. (Atiek)