
Komandan Korem 143/HO Kolonel Inf. Andi Perdana Kahar, SH dalam Rakornis Sergab Provinsi Sultra di Hotel Clarion, Kendari, Jumat (21/4).
Kendari, Metropol – Komandan Korem 143/HO Kolonel Inf. Andi Perdana Kahar, SH., mengatakan, produksi padi di Sulawesi Tenggara saat ini merupakan produksi tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
“Jika sebelumnya hasil panen petani rata-rata 3-4 ton/hektar, maka kini hasil sudah mencapai 5-7 ton/hektar,” ujar Andi Perdana Kahar di hadapan peserta Rakornis Sergab Provinsi Sultra di Hotel Clarion, Kendari, Jumat (21/4).
Lanjut Danrem, produksi tersebut bahkan menjadi lebih tinggi yakni mencapai 8 ton/hektar pada beberapa tempat yang subur dan yang menggunakan bibit unggul.
Danrem 143/HO juga menegaskan, dengan peningkatan produksi yang signifikan tersebut menyebabkan Sultra menjadi surplus beras dan menempatkan Sultra sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional.
Kata Danrem, signifikasi peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak di lapangan utamanya PPL, Gapoktan dan Babinsa yang saling bahu membahu menyukseskan swasembada pangan.
Danrem menambahkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi pangan baik melalui program intensifikasi, diversifikasi maupun ekstensifikasi pertanian. Dalam program ekstensifikasi pertanian, pemerintah pusat di tahun 2016 telah mengalokasikan percetakan 9200 sawah baru di Sultra.
“Demikian juga pada tahun 2017 ini, Kementerian Pertanian sudah mengalokasikan 6.000 Ha lahan sawah baru yang akan dicetak tersebar di beberapa Kabupaten di Provinsi Sultra,” terang Kolonel Inf. Andi Perdana Kahar.
(M. Daksan)