Bumiaji, Metropol – Menjadi Kapolsek Bumiaji sejak 7 Januari 2015, AKP Sukatno bertekad membuat perubahan MindSet dan Cultureset di Wilayah hukum yang dipimpinnya.
Mindset untuk membentuk perubahan Pola pikir bagi anggotanya, salah satu contoh penertiban Internal terkait Administrasi. Anggaran akan diberikan dengan adanya laporan tertulis didukung oleh dokumentasi kegiatan.
Culture set dengan menghilangkan budaya meminta minta, kita bekerja secara ikhlas sesuai tupoksi masing-masing dengan menggunakan anggaran yang sudah disediakan oleh Pemerintah.
“Seorang Kapolsek juga tak boleh duduk di belakang meja saja menerima laporan anggota. Saya harus turun sendiri kemasyarakat melihat kondisi lapangan,” ungkapnya.
Kecamatan Bumiaji sebagian besar petani sayur, bunga dan buah dengan memiliki paguyuban, anggota per paguyuban kurang lebih 100 orang. untuk itu saya mengajak Penyuluh pertanian bertatap muka dengan mereka.
Dalam pertemuan itu kami sampaikan terkait pentingnya Penggalakan Siskamling, memberikan pengetahuan UU KUHP, KDRT, kriminalitas, maupun narkoba.Hal tersebut agar masyarakat memiliki kesadaran hukum dan bisa bersama sama menjaga keamanan.
Bersama Perhutani juga memberikan wawasan pentingnya kesadaran menjaga Hutan Lindung, Jangan sampai masyarakat mencuri sehingga berdampak hukum, atau terjadi bencana banjir maupun longsor,
Sebagai 3 Pilar (Kapolsek, Danramil dan Camat) Koordinasi dengan Camat terkait Pemerintahan juga dilakukan dengan prinsip utama Polisi penolong masyarakat, serta polisi sebagai jembatan untuk mendapatkan pelayanan dan pengamanan.
Terfokus masalah kewaspadaan terhadap rawan Kamtibmas termasuk bahaya ISIS, 1 Babinkamtibmas satu Desa juga diterapkan di Polsek Bumiaji. Tugasnya setiap hari berada di Desa bersama masyarakat dan juga mendata diri semua warga untuk dokumen yang akurat bagi Polsek Bumiaji, tapi ini bukan sensus, kata Perwira Baju Coklat balok tiga ini
“Nantinya Babinkamtibmas akan berkoordinasi dengan Intel. Apabila ada hal yang perlu ditindaklanjuti,” tambah dia. (Yud/Rin)