
Yogyakarta, Metropol – Dari 9.096 anak berkebutuhan khusus (ABK), usia sekolah di DIY, 1.926 diantaranya belum terakses pendidikan. DIY yang mempunyai 76 SLB baru bisa menampung 4.722 orang. Sementara 400-an sekolah menampung 2.388 orang ABK.
Selain SLB sekolah inklusi memang menjadi harapan untuk menampung ABK. Sayangnya hal tersebut masih sulit, karena SDM guru pendamping khusus (GPK) untuk sekolah inklusi masih minim. Pendidikan khusus untuk guru pendamping belum ada.
Dinas Pendidikan Provinsi DIY sendiri baru menyediakan 132 GPK untuk sekolah-sekolah inklusi. Itu pun diambil dari SLB, dan hanya mendampingi dua kali dalam seminggu. Padahal idealnya, siswa yang punya kebutuhan khusus harus didampingi setiap hari.