
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo kepada sejumlah awak media usai Buka Puasa bersama dengan Insan Pers di Balai Prajurit Gedung Sudirman, Jakarta, Senin malam (12/6).
Jakarta, Metropol – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya akan menggelar gerakan doa bersama pada 17 17 17 (Tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017). Doa bersama yang bertemakan “Muroja’ah Untuk Lebih Berkasih Sayang” itu akan dilaksanakan bersama seluruh masyarakat di masing-masing wilayah Indonesia yang digelar di markas atau kantor satuan jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di hadapan awak media usai acara Buka Puasa bersama dengan Insan Pers di Balai Prajurit Gedung Sudirman, Jakarta Selatan, Senin malam (12/6).
Mengutip pernyataan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, Panglima TNI menyatakan bahwa, Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, agar diaplikasikan kembali mulai tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017.
Artinya bagi yang beragama Islam khusus para Hafiz Al-qur’an atau penghafal Al-Qur’an untuk Khataman bersama dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama 1 jam, mulai pukul 17.00 s.d.18.00 sesuai waktu masing-masing wilayah Indonesia.
“Hal ini mengaplikasikan Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh memohon pada waktu yang sama dan Tuhan maha mengabulkan doa orang banyak, mudah-mudahan semuanya dikabulkan dan kita penuh dengan kasih sayang serta tidak ada keributan,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari bersejarah dan hari kemerdekaan bangsa Indonesia berkat jasa para Pahlawan Kusuma Bangsa.
“Tanggal 17 Agustus 2017 kita gelorakan sebagai Hari kasih sayang Indonesia, kita berdoa bersama seluruh komponen anak bangsa dan memohon kepada Tuhan agar kita penuh dengan kasih sayang antar sesama, rukun dan damai sebagai bangsa pemenang,” pungkasnya.
(Deni Maita)