Ribuan Umat Muslim NTB Gelar Aksi Akbar Bela Islam...

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) NTB makukan aksi unjuk rasa terkait kasus penistaan agama yang duduga dikalukan Ahok saat berpidato di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Mataram, Metropol – Ribuan massa umat muslim dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar aksi akbar bela islam dengan mendatangi Mapolda NTB, Jumat (28/10) kemarin. Ia menuntut pihak Kepolisian agar penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok segera diproses hukum.

Massa yang berjumlah sekitar 8000 orang yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) NTB ini melakukan longmarch dari Islamic Center (IC) menuju Kantor Polda NTB.

Massa aksi bela Islam dari AUI yang menggunakan pakaian jubah putih itu diterima dan dilepas secara resmi oleh Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin, SH., MSi yang didampingi Sekda NTB dan para Ulama NTB.

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Tegaskan Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati Blora Tahun Anggaran 2024

Sebelum massa bergerak, Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin meminta kepada massa AUI untuk tetap tertib selama melakukan aksi unjuk rasa dan jangan ada bersikap anarkisme. Sebab, pada dasarnya, NTB sudah cukup dikenal dengan memperioritaskan sikap harmonis dan cinta damai.

“Saya harap tidak perlu ada sikap anarkis. Karena kita semua adalah satu dan NTB adalah kita. Terlebih lagi, masyarakat NTB semua bersaudara dan cinta damai,” imbuh Wagub di sela-sela pelepasan massa aksi.

Harapan tersebut disambut baik oleh seluruh massa AUI NTB dengan serentak menyatakan bahwa aksi akan dilangsungkan secara baik, tertib, mengutamakan kebersihan dan kebersamaan tanpa ada sikap anarkisme.

Usai mendengar pernyataan tersebut, ribuan pasukan putih ini berjalan kaki menuju Mapolda NTB dengan menggunakan tali sebagai pembatas sekaligus tanda tertib aksi dan menyanyikan yel-yel “Gantung Ahok, Gantung Ahok, Gantung Ahok secepatnya”.

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Tegaskan Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati Blora Tahun Anggaran 2024

Untuk diketahui, bahwa ada lima tuntutan AUI NTB yang disampaikan dihadapan Wakil Gubernur NTB Muhammad dan Kapolda NTB Brigjen Umar Septono.

Pertama, AUI NTB mendukung dan mengawal penuh fatwa MUI terkait penistaan agama. Kedua, muslim NTB menuntut Presiden Joko Widodo bersikap adil dan tidak melakukan intervensi. Ketiga, muslim NTB mengutuk keras bentuk penistaan agama apapun. Empat, mendorong pihak berwajib untuk memenjarakan Ahok paling lambat 3 November. Lima, apabila sampai 3 November, Ahok belum ditangkap, mereka akan terus menggelar aksi dengan massa lebih besar.

(Rahmat/*)

KOMENTAR
Share berita ini :