Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, SH., M. A. P. saat menyalami nasumber pada seminar Nasional Tentang Peran Penerbal dalam OMSP.
Surabaya, Metropol – Pusat Penerbangan TNI AL menggelar seminar tentang Peran Penerbangan TNI Angkatan Laut sebagai ujung tombak dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di Wisma Perwira Lanudal Juanda, Jumat (26/5).
Asops Kasal Laksda TNI I.G.N. Ari Atmaja yang mewakili Kasal mengataka, dalam melaksanakan tugas pokoknya, tugas pokok TNI terbagi menjadi dua yaitu operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
Lanjuta Asops, banyak yang tidak mengerti tugas TNI mengenai operasi militer selain perang yang tentunya tugas itu adalah dilaksanakan oleh TNI di saat tidak melakukan perang yang sebenarnya tugas tersebut sangatlah mulia dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Diantaranya membantu tugas pemerintahan di daerah guna mempercepat pembangunan di daerah, membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue), membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan dan lainnya,” ujarnya.
Dia menyebutkan, memasuki usianya yang ke-61, Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) menuai berbagai prestasi yang diukir diantaranya, misi kemanusiaan bantuan evakuasi udara medis Tsunami Aceh tahun 2004, penyelamatan dan evakuasi udara kecelakaan pesawat udara Air Asia di perairan Pangkalan Bun tahun 2015 ataupun bantuan logistik cepat di daerah bencana alam dan masih banyak lainnya.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa, pengembangan sistem pembinaan penerbangan TNI Angkatan Laut yang terintegrasi bertujuan untuk membangun kekuatan dan kemampuan penerbangan dalam melaksanakan tugas khusus penanggulangan bencana alam.
“Pembangunan kekuatan dan kemampuan pesawat udara tidak hanya handal dalam melaksanakan tugas operasi militer perang namun juga dapat berkontribusi dalam melaksanakan operasi militer selain perang baik di dalam maupun di luar negeri dan tugas khusus,” terangnya.
Lanjutnya, tugas khusus yang diemban diantaranya melaksanakan tugas tertentu dalam rangka mendukung terselenggaranya tugas pemerintahan yang meliputi bakti sosial, pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/SAR) dan bantuan kemanusiaan dalam penanggulangan bencana alam (Humanitarian Assistance Disaster Relief/HADR).
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Nasional Letkol Laut (KH) Dr. Martinus DAW, S.S.,S.H., M.A.P. mengatakan, dengan terlaksananya seminar tersebut diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang komprehensif dalam mewujudkan standarisasi kekuatan dan kemampuan penerbangan TNI AL yang handal sesuai fungsi asasi dan tugas khusus dalam merespon penanggulangan bencana alam dan tepat sasaran sebagai wujud kerja nyata kepada rakyat Indonesia.
Kata dia, dalam seminar itu pihaknya juga menghadirkan nara sumber yakni Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, M.Sc,. Ph.D., Deputi Bidang Potensi SAR Nasional Marsda TNI Dody Trisunu dan Dr. Ir. Djoko Sardjadi.
Dia juga menyebutkan bahwa, dalam kegiatan seminarĀ itu juga hadir Pangarmatim Laksda TNI Darwanto S.H., M.A.P., Gubernur AAL Laksda TNI Wuspo Lukita S.E., M.M., Dankodiklatal Laksda TNI I.G Putu Wijamahaadi S.H., Danpasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Lukman S.T,M.Si (Han), Kalapsy Laksma TNI Drs. Mithra, Mcom., .Psikolog, Karumkital dr.Ramelan Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra DI,, Sp.B., Sp. BTKV (K), GM Angkasa Pura 1 Kolonel Laut (P) Yuwono, Kakansar Surabaya Pembina (IV/a) Mochammad Arifin, S.A.N Danlanud Surabaya Kolonel Pnb Rudy Iskandar, Danpuspenerbal Laksma TNI Manahan Simorangkir, S.E., M.Sc., Komandan Wing Udara 1 Kolonel Laut (P) Muhammad Tohir, Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana dan Kafasharkan Pesud Kolonel Laut (E) Muhamad Rohman.
(M. Daksan)