Pejabat Setda Lobar Gelar Studi Banding di Kota Surakarta

Pejabat Pemerinatah Kabupaten Lombok Barat bersama Pejabat Pemerintah Kota Surakarta dalam kegiatan Studi Banding di Kota Surakarta.

Surakarta, NewsMetropol – Komitmen pemimpin dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi kunci sukses dalam pembangunan.

Hal tersebut secara lugas disampaikan oleh Staf Ahli Wali Kota Surakarta Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Basuki Anggoro Hexa.

Ia didampingi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Surakarta,Ā  Said Ramadhon dan Staff Ahli Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemerintahan, Budho Laksono saat menerima kunjungan enam Kepala Bagian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lombok Barat di Aula Manganti Praja Balai Kota Surakarta, Kamis (15/3).

Rombongan Setda Lobar yang dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Lobar Bidang Pemerintahan dan Aparatur, H. Mahyudin mengikut sertakan juga Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan enam orang Kepala Bagian.

Mereka mengunjungi kota yang dipimpin oleh Fx. Hadi Rudyatmo untuk melakukan kajian tentang peran staf ahli dan sekretariat dalam menunjang pemerintahan dan pembangunan di kota yang sebelumnya pernah dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Baca Juga:  Peringati Hari Jadi, Pemdes Jimbe Gelar Pertandingan Sepak Bola Mini Baru Putra Cup ke-1

“Kota Surakarta adalah kota yang expert di bidang penataan pemerintahan dan pembangunan sehingga tidak sedikit penghargaan yang diperoleh oleh kota ini,” terang H. Mahyudin beralasan saat memulai kunjungannya.

Baik Basuki maupun Said, keduanya menuturkan bahwa kiprah Kota Surakarta di kancah nasional tidak lepas dari kiprah pemimpinnya.

“Ibarat harimau dan kambing, maka seluruh aparatur sipil di Kota Solo adalah sekumpulan kambing yang dipimpin oleh harimau. Kami harus menyesuaikan diri dengan karakter pak walikota,” ujar Basuki.

Bagi kota yang memiliki APBD sebesar Rp. 1,79 Trilyun lebih itu, kepemimpinan FX. Hadi Rudyatmo ini memberikan keteladanan yang tinggi dalam program-program yang dirasakan secara langsung oleh warganya.

Secara bergantian Basuki dan Said memaparkan tiga pilar program Walikota yang merupakan Wakil Walikota di era Jokowi dulu.

“Program yang dijalankannya adalah Mider Projo, Sonjo Wargo, dan Besok Kiamat,” papar Basuki.

Mider Wargo adalah kegiatan seluruh ASN dengan dipimpin oleh sang walikota untuk turun bergotong royong dengan warga. Sonjo Wargo adalah kegiatan sang walikota untuk mengunjungi warganya.

Baca Juga:  Plt. Gubernur Jateng Soroti Ketahanan Pangan Saat Kunjungan ke Pekalongan

Dalam sonjo wargo, tambah Said Ramadhon, sang Walikota mengunjungi warga untuk menyerap aspirasi serta memastikan agar seluruh warganya bisa memiliki nomor handphone miliknya agar dapat menyampaikan secara langsung seluruh aspirasinya, terutama untuk meningkatkan kualitas layanan publik.

“Semua ASN harus Lurik, yaitu Lurus dalam Bekerja dan Ikhlas dalam Pengabdian,” papar Said.

Sedangkan dalam kegiatan Besok Kiamat (Bela Sungkawa Kematian), sang walikota turun mengunjungi warganya yang meninggal dunia sambil menghantarkan surat akta kematian yang diberikan secara gratis.

Bagi Basuki, seluruh kegiatan seluruh jajaran Pemkot Surakarta agar seluruh warganya memperoleh kesehatan (waras), cerdas (wasir), sejahtera (wareg), sadar (mapan), dan memiliki tempat tinggal yang layak (mapan), ungkap Basuki.

Mendengar paparan Basuki dan Said, Mahyudin pun menyimpulkan bahwa keteladanan pemimpin dan reformasi birokasi adalah kunci sukses kota yang memiliki luas 44,04 KmĀ² itu.

“Mengenai hal pokok yang dipelajari oleh tim, maka Mahyudin memberikan catatan penting tentang reformasi birokrasi yang telah berjalan efektif di kota Solo ini,” ujar Mahyudin.

(Rahmat)

KOMENTAR
Share berita ini :