Perahu nelayan yang tenggelam pasca banjir di Belitung Timur (Beltim) belum di evakuasi.

Belitung Timur, Metropol – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dua pekan yang lalu telah mengakibatkan hancurnya ratusan rumah dan barang barang lain milik warga.

Pasca banjir bandang tersebut, masyarakat disibukkan dengan kegiatan mengemasi dan mengumpulkan barang-barang yang tersisa termasuk barang hanyut dibawa banjir yang sempat tertahan di batang ataupun ranting pohon.

Ironisnya, pemerintah belum memperhatikan kondisi beberapa warga pemilik perahu yang tenggelam akibat banjir.

Pantauan Metropol di lapangan tidak terlihat adanya pihak mana pun yang membantu mengevakuasi perahu perahu yang kini masih tenggelam itu.

Lebih menyayat hati lagi, adanya pernyataan pejabat di Beltim yang menegaskan situasi tanggap darurat telah berkahir per 28 Juli lalu.

Baca Juga:  Wakil Bupati Pasangkayu Hadiri Penyerahan Bantuan Alsintan Guna Peningkatan Kesejahteraan Petani

Saat itu sang pejabat yakni Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Dinas Kalautan dan Perikanan (DKP) Beltim, Makmuri A.Md, dilapori oleh warga guna memberikan bantuan untuk mengangkat perahu mereka yang tenggelam akibat banjir tersebut.

Kepada awak media, Kabid Pemberdayaan Nelayan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir DKP Beltim berkilah bahwa, pihaknya telah memberitahukan para kepala desa via telpon untuk mendata kerugian warga karena ingin cepat dilaporkan.

Kata dia, data yang masuk hanya untuk menaksir kerugian sehingga setelah lewat masa tanggap darurat banyak desa yang melapor namun tidak bisa lagi diterima.

”Kami tidak ada dana tanggap darurat. Kami meminta saat itu untuk dilaporkan ke team kabupaten,“ ujar Makmuri, Senin (31/7).

Baca Juga:  Rombongan Napak Tilas Untuk Peringatan Hari Jadi ke-22 Disambut Wakil Bupati Kabupaten Pasangkayu

Senada dengan itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospemdes) Kabupaten Beltim Yeni Srihartati, M.Sc saat ditemui di kantornya mengatakan, Dinas Sosial melalui Tagana hanya melakukan evakuasi jiwa, tidak melakukan evakuasi harta benda. Dia bahkan manganjurkan warga untuk berkoordinasi dengan dinas-dinas teknis.

Sementara itu, Pembina Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Beltim, Mentak menyebutkan, DKP harus menyikapi dan melayani masyarakat.

“Jangan saling lempar tanggung jawab, bantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan di saat pasca banjir,” tegasnya.

(Sahrul Salis)

KOMENTAR
Share berita ini :