
Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.
Kendari, Metropol – Pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidikan senior KPK Novel Baswedan masih belum juga menemukan titik terang.
Perkara penyiraman air keras itu bergulir semakin panas saat Novel Baswedan menyebut ada oknum pejabat di tubuh Korps Bhayangkara diduga terlibat dalam penyerangan terhadap dirinya.
Menyikapi hal itu, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menegaskan hingga saat ini isu pejabat Polri yang terlibat masih ditelusuri oleh jajarannya.
“Murni kasus ini masih ditangani kepolisian. Novel sebagai korban masih kita interview saja, kondisi kesehatan Novel masih belum diizinkan oleh tim medis,” ungkap Komjen Ari saat Konferensi pers usai mengikuti pembukaan Pelatihan bersama peningkatan kapasitas penegak hukum dalam penanganan tindak pidana korupsi di Grand Clarion Hotel Kendari, Senin (31/7).
Ari menambahkan kasus terhadap Novel Baswedan merupakan “Kick and Run” karena tidak bisa diprediksi penyiraman air keras tersebut akan terjadi di TKP.
“Kalau teroris yang meledakkan bom kan bisa ditelusuri, kasus terhadap Novel spontan terjadi,” tuturnya.
Kata dia, sebagai langkah kedepan pihaknya berkomitmen untuk mengungkap tabir serta memaparkan penanganan kasus penyerangan terhadap Novel di KPK RI.
“Novel saat ini dia sedang menjalani proses pemulihan kesehatan untuk kedua matanya. Sebab, penyiraman air keras pada 11 April 2017 lalu menyebabkan kedua matanya terluka,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, pada Selasa (11/4). Lokasi masjid itu sekitar 4 rumah dari kediaman Novel di Jalan Deposito T nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
(RA)