Jakarta, Metropol – Pangl ima Kodam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan, jiwa korsa masih diartikan dalam ruang yang sempit dan untuk kepentingan individu. Padahal, menurut Pangdam Jaya, banyak hal yang dipertanggungjawabkan setelahnya, termasuk urusan bangsa.
“Oleh karena itu, cara berpikir prajurit soal jiwa korsa harus benar-benar diubah. Sehingga, saat ada masalah bukan memperkeruh, tapi ikut mencarikan solusi,” kata Pangdam Jaya seusai senam bersama TNI-Polri di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, beberapa waktu yang lalu.
Agus mengatakan, konsep kebersamaan dengan berbagai kegiatan ini harus terus dilakukan sehingga silaturahim TNI-Polri semakin terjalin erat. Lebih lanjut, Agus meminta semua anggota TNI dan Polri belajar dari kasus bentrokan antara anggota TNI-Polri di Batam sehingga tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.
“Jadi tidak ada lagi TNI-Polri yang melotot, marah, memukul. Yang ada senyum sapa dan salaman. Lebih baik salaman, rangkulan. Kalau ada rezeki lebih, nongkrong di kafe, di warung. Yang punya duit bayarin. Daripada pelototan, tonjokan, giginya lepas dua,” ujar Agus.
Mantan Danjen Kopassus itu juga meminta peran serta masyarakat untuk menjaga kerukunan antara TNI-Polri. Sebab, walau bagaimanapun, TNI-Polri juga milik masyarakat. “TNI-Polri aset negara dan milik rakyat. Seluruhnya harus bertanggung jawab merawat, memelihara, dan menjaga kerukunan,” kata Agus.
Hubungan antara anggota TNI dan anggota Polri memang sempat memanas dalam tiga hari terakhir. Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalyon 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepr i , di Tembes i , Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan perusakan.
Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan kali ini.
Tidak hanya di Batam, ketegangan juga terjadi di Binjai, Sumatera Utara. Seorang anggota Brimob bernama Brigadir Beni Sihombing diketahui tewas seusai ditikam di dada, saat duduk di sebuah warung tuak. Beni diduga ditikam oleh anggota TNI dari Satuan Armed berinisial A.
Namun, Kepala Penerangan Komando Daerah Mil i ter I Bukit Barisan Kolonel Samuel Petrus, saat dikonfirmasi media mengatakan, pelaku belum tentu anggota TNI. (MP)