
Ketua Rumah Kamnas DKI Jakarta, R. Bogie Setia Perwira Nusa (Foto: Istmw).
Jakarta, Metropol – Ketua Rumah Kamnas DKI Jakarta, R. Bogie Setia Perwira Nusa, S.H., S.H.I., M.H., M.Si., M.AP mengatakan, tradisi mudik lebaran saat Hari Raya Idul Fitri merupakan sesuatu yang rutin dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
“Mengunjungi kedua orang tua dan sanak saudara dikampung, berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak-saudara di kampung halaman, terutama bagi mereka yang tinggal di kota, pulau bahkan negara yang berbeda dengan keluarga besarnya menjadi motivator utama untuk merasakan sensasi lebaran bersama keluarga besarnya,” ujarnya kepada Metropol di Jakarta, Selasa (20/6).
Lanjutnya, saat mudik pada umumnya orang-orang akan memboyong semua anggota keluarga, bahkan terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Padahal menurut dia, rumah tanpa penjaga dan memiliki banyak aset harta di dalamnya cukup berbahaya jika ditinggal dalam waktu yang lama selama seminggu atau dua mingguan.
Oleh karena itu, Rumah Kamnas berbagi tips untuk mudik dengan “BERTEMAN HATI” (Bersih, Tertib, Aman, Sehat, dan Indah). Tips mudik tersebut disampaikannya dalam rangka mengantisipasi gangguan kamtibmas, kebersihan lingkungan dan bencana kebakaran saat mudik lebaran Tahun 2017. Tips mudik ala Rumah Kamnas Jakarta agar Berteman Hati adalah sebagai berikut :
1. Mengunci semua pintu dan jendela. Sebelum meninggalkan rumah pastikan semua pintu dan jendela dalam keadaan terkunci. Bila perlu memasang pengamanan rangkap pada bagian yang sering menjadi incaran penjahat seperti lemari, kamar tidur dan pintu bagian belakang. Jangan meninggalkan kunci penting seperti kunci motor, mobil dan lemari di rumah. Selain itu, hindari kebiasaan meletakkan kunci cadangan dibawah pot, dibawah keset, karpet atau ditempat lain yang mudah dijangkau oleh penjahat. Pada pintu bagian depan, usahakan tidak menggunakan gembok yang mencolok. Gembok yang terlihat dari luar akan menarik perhatian penjahat, karena pintu yang tergembok menandakan rumah dalam keadaan kosong.
2. Mencabut listrik dan gas untuk meminimalisir resiko kebakaran. Untuk menghindari resiko kebakaran akibat kenaikan daya yang menyebabkan konsleting listrik, matikan semua perangkat elektronik yang tidak diperlukan, cabut kabel dari stop kontak. Jangan lupa mencabut selang regulator dari tabung gas dan kompor untuk menghindari kebocoran gas.
3. Mematikan saluran utama PAM dan keran air. Sebelum pergi pastikan saluran utama PAM dan keran tidak mengalir. Selain untuk menghindari tagihan yang membengkak, juga untuk menghindari terjadinya kebocoran.
4. Menghindari hal-hal yang dapat menunjukkan rumah sedang dalam keadaan kosong agar tidak menarik perhatian pelaku kejahatan. Misal, pertama jika berlangganan koran atau majalah, mintalah agar tidak dikirim selama mudik lebaran. Selain mubazir tidak ada yang membaca, koran atau majalah yang menumpuk menandakan rumah dalam keadaan kosong. Kedua, usahakan setidaknya bagian depan rumah selalu dalam keadaan bersih, bisa dengan meminta bantuan kerabat atau tetangga untuk sesekali membersihkan agar tidak terkesan tidak berpenghuni. Ketiga, mintalah bantuan kerabat atau tetangga yang tidak mudik untuk menyalakan dan mematikan lampu atau memberi makan hewan peliharaan, jika ada. Jika tidak ingin merepotkan, titipkan hewan peliharaan ditempat penitipan hewan. Keempat, letakkan beberapa sandal didepan pintu untuk mengecoh orang-orang yang berniat jahat.
5. Menyimpan barang berharga ditempat yang paling aman. Simpan barang-barang berharga seperti surat-surat penting, uang dan perhiasan ditempat yang paling aman. Jika membutuhkan keamanan lebih, bisa memanfaatkan layanan penitipan barang yang disediakan oleh Bank dan Pegadaian terdekat. Untuk kendaraan, bisa memanfaatkan layanan penitipan kendaraan yang disediakan oleh kepolisian setempat (Polsek / Polres / Polda).
6. Menitipkan rumah pada orang yang dipercaya. Titipkan rumah pada kerabat atau tetangga yang tidak mudik. Mintalah untuk sesekali menengok rumah. Sebelum pergi, jangan lupa untuk berpamitan pada ketua RT/RW atau keamanan setempat (Bhabin Kamtibmas / Pokdar Kamtibmas / Satpam Komplek atau Kawasan / Pamswakarsa). Beritahukan sampai kapan akan kembali dan berikan nomor telepon genggam yang dapat dihubungi apabila terjadi hal-hal darurat.
7. Membersihkan rumah dan menutup semua lubang pembuangan sebelum pergi. Untuk menghindari bau busuk dan serangan nyamuk, semut, kecoa dan tikus, bersihkan seluruh isi rumah mulai dari kamar mandi, kulkas, dapur, terutama tempat sampah sebelum pergi. Tutup semua lubang pembuangan dan lubang kamar mandi agar tikus dan kecoa tidak dapat masuk kedalam rumah.
8. Menghindari perilaku narsis pamer mudik dimedia sosial (Medsos). Demi keamanan, untuk sementara waktu hindari aktifitas memposting segala sesuatu terkait kegiatan mudik lebaran, terlebih menceritakan setiap detailnya seperti ‘kapan berangkat’, ‘dengan siapa saja’, ‘dirumah ada siapa’, ‘kapan akan pulang’ di media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, dan berbagai jenis media sosial lainnya. Segala sesuatu yang diposting di media sosial bersifat publik, artinya siapapun dapat melihat dan mengakses. Berhati-hatilah dalam menyebarkan berbagai informasi yang bersifat pribadi ke media sosial. Bisa jadi ada orang jahat sedang mengintai, mencari target kejahatan dengan mengorek-orek berbagai informasi melalui media sosial.
9. Memasang lampu otomatis yang telah dilengkapi rangkaian elektronik yang mampu mendeteksi cahaya terang dan gelap sehingga akan dapat menyala pada malam hari dan pada siang hari akan mati dengan sendirinya, seperti pada lampu jalan raya, terutama pada rumah bagian depan dan teras. Lampu yang menyala terus-menerus siang dan malam bertanda pemilik sedang tidak ada dirumah. Ini akan menarik perhatian ‘tamu yang tidak diundang’.
10. Memasang alarm keamanan dan kamera pengintai (CCTV). Bila diperlukan, pasang alarm keamanan dan kamera pengintai dibeberapa titik rawan kejahatan dirumah seperti halaman, ruang tamu dan kamar tidur
“Ingatlah Bahwa Kamtibmas adalah Milik Kita Bersama, Kamtibmas adalah Kebutuhan Kita Bersama, dan Kamtibmas adalah Keniscayaan,” pungkasnya.
(Deni Maita)