KRI Nagapasa 403 Segera Meluncur Ke Indonesia

Kapal selam KRI Nangapasa-403, pesanan TNI AL segera ke Indonesia.

Korsel, Metropol – Setelah menjalankan proses modifikasi, KRI Nangapasa-403 dijadwalkan akan ke Indonesia pada 2 Agustus mendatang.

Sebagaimana dilansir janes.com (27/7) bahwa, semestinya sesuai rencana awal, pesanan pertama kapal selam terbaru TNI AL, Nagapasa Class Type 209/1400 (aka – Changbogo Class) dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), sudah dikirim ke Indonesia pada bulan Maret lalu.

Namun, karena dilakukan sejumlah modifikasi pasca sea trial, maka jadwal pengiriman KRI Nagapasa Class 403 molor empat bulan dari jadwal seharusnya.

Sumber dari pihak DSME menyebut KRI Nagapasa 403 rencananya baru akan dilayarkan ke Indonesia pada tanggal 2 Agustus mendatang.

Dikatakan pula saat ini proses modifikasi dan keseluruhan sistem telah selesai sehingga kapal siap dilayarkan setelah melewati upacara penyerahan.

Sejak diluncurkan pada pada Maret tahun 2016 lalu, KRI Nagapasa 403 kemudian memasuki masa sea trial pada Oktober 2016.

Disebutkan, kapal selam itu menjalani serangkaian modifikasi untuk menambah kecanggihan Siluman Bawah Air, diantaranya termasuk instalasi teknologi 3D Steering And Submarine Control dari Raytheon Anschütz.

KRI Nagapasa 403 merupakan bagian dari kontrak senilai USD1,1 miliar yang ditandatangani antara DSME dan Pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2011 dimana kontrak tersebut dilengkapi dengan perjanjian ToT.

Dalam kontrak disebutkan bahwa dua unit kapal pertama dan kedua dibangun di Korea Selatan, sedangkan kapal ketiga akan diproduksi di pabrik kapal PT PAL yang juga akan dibangun dengan kerjasama DSME.

Dari spesifikasinya, Nagapasa Class memiliki bobot 1.280 ton saat muncul di permukaan dan akan berubah menjadi 1.400 ton saat menyelam.

Kapal selam diesel listrik ini memiliki panjang keseluruhan 61,2 meter, lebar keseluruhan 6,25 meter, dan hull draught 5,5 meter.

KRI Nagapasa 403 disokong empat mesin diesel MTU 12V493, saat menyelam kecepatan mencapai kecepatan maksimumnya 21,5 knots, dan kecepatan maksimum di permukaan 11 knots dengan jarak mencapai 18.520 km.

Meski kapal selamnya belum tiba di Tanah Air, beragam persiapan telah dilakukan, seperti pembangunan pangkalan kapal selam baru di Palu, Sulawesi Tengah, serta pembangunan Submarine Command Team Trainer (SCTT) dari Rheinmetall Defence untuk pelatihan awak Korps Hiu Kencana.

(M. Daksan)

KOMENTAR
Share berita ini :