Polres Batu1

AKBP Budi Hermanto, SIK.MSi., Kapolres Batu baru bersama istri saat acara lepas sambut Kapolres

Batu, Metropol – Mantan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto, SIK.MSi., kini resmi menjadi orang nomor 1 di wilayah hukum Polres Batu menggantikan AKBP Leonardus Simarmata, S.Sos.SIK.MH.

Lepas sambut Kapolres Batu dilakukan di Maplres Batu pada Sabtu (17/6) kemarin.

Kepada Metropol Budi mengatakan, pihaknya siap  bekerjasama dengan semua pihak di Kota Batu.

“Saya sebagai Kapolres  baru dan juga warga Batu yang baru akan melanjutkan apa yang sudah dirintis Kapolres sebelumnya untuk bekerjasama dengan masyarakat, Forkompimda dan tokoh agama,” katanya.

Budi juga mengungkapkan, jika terdapat kendala keamanan masyarakat. Pihaknya akan segera menampung dan menindaklanjutinya demi kenyamanan masyarakat dan lingkungan.

Baca Juga:  Pahlawanku Teladanku, Polda Banten Peringati Hari Pahlawan 2025

“Sesuai motto kami melindungi, mengayomi dan juga penegakan hukum,” katanya.

Budi juga mengatakan, jika ada kritikan bagi dirinya dan Polres Batu akan diterimanya yang penting bersifat membangun dan tidak menjatuhkan.

“Mulai hari ini, Saya akan langsung berlari, melakukan tugas sebagai Pimpinan di Polres Batu,” katanya.

Kapolres Batu baru ini juga menginformasikan, bahwa hari Senin (19/6) akan mulai diberlakukan Operasi Ramadaniya hingga Selasa (4/7) mendatang.

Selanjutnya, untuk mendukung Walikota yang fokus terhadap bidang Pariwisata, Polres Batu akan segera membuat inovasi Polisi Pariwisata yang handal di bidang Publik speaking, humanis, sopan dan baik.

“Kami juga ingin membuat aplikasi yang bisa diakses wisatawan,” katanya.

Baca Juga:  Ojol dan Polda Banten Bersatu dalam Apel Kamtibmas untuk Ciptakan Keamanan Bersama

Budi menjelaskan, didalam aplikasi tersebut wisatawan bisa mengetahui jarak tempuh, rute, kondisi lalu lintas, bahkan SPBU ataupun rumah makan yang ada.

Terkait fungsi penegakan hukum berdasarkan pengalamannya di satuan Reserse, pria yang pernah menduduki jabatan sebagai Kanit Bunuh Culik, Kasubdit Ranmor dan Kasubdit Resmob ini mengatakan, bahwa kultur budaya di Kota Wisata berbeda penanganannya.

Budi mencontohkan, ada seorang korban yang mengalami kerugian materi, karena penipuan belum tentu puas dan merasa adil apabila pelakunya ditahan.

“Oleh karenanya kajian dan komunikasi perlu menjadi sebuah pertimbangan,” kata dia.

(Yud/Rin)

KOMENTAR
Share berita ini :