
Makassar, Metropol – Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Drs. Syafruddin M.Si melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Makassar. Wakapolri dan rombongan tiba di Bandara Udara Internasional Hasanuddin Makassar, pada Kamis (22/9) kemarin, sekitar pukul 12.00 Wita,
Wakapolri dan rombongan langsung menuju ruang Emmy Saelan Lantai 2 Bandara Sultan Hasanuddin, disambut oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan, Pangkoops AU, dan beberapa pejabat utama Polda Sulsel.
Kunker Wakapolri ke Makassar, Sulsel didampingi beberapa pejabat dari Mabes Polri, antara lain, Kadiv TI Irjen Pol Mahfud A, dan Wakabareskrim Mabes Polri Irjen Pol Anton M.
Ada beberapa agenda kegiatan Wakapolri selama di Makassar, selain membawakan Kuliah Umum di Universitas Negeri Makassar. Wakapolri juga akan berkunjung ke Mapolda Sulsel untuk memberikan arahan, serta menemui para Tokoh Masyarakat, Adat dan pemuda yang ada di wilayah Sulawesi Selatan.
Komjen Pol Syafruddin menduduki jabatan baru sebagai Wakapolri setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggantikan Budi Gunawan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan yang lalu.
Pria asal Majene ini merupakan jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1985. Komjen Pol Syarifuddin kelahiran Ujung Pandang (Makassar) 14 April 1961 itu pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004-2009. Saat itu ia masih kombes. Saat berpangkat bintang satu alias birgjen dia menjadi Wakapolda Sumatera Utara pada 2009.
Kedatangan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin untuk memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Makassar. Wakapolri di sambut oleh Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Husain Syam dengan tarian paduppa dan pengalungan sarung khas bugis makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Pol. Dr. Drs. Anton Charliyan MPKN, Pejabat utama Polda Sulsel, Rektor, Dekan, Guru besar, Dosen dan Sekitar 600 mahasiswa S1, S2, dan S3 Universitas Negeri Makassar turut hadir sebagai peserta kuliah umum.
Dalam kuliah umum itu, Komjen Syafruddin mengangkat judul “mambangun solidaritas kebangsaan guna menghadapi arus globalisasi dalan rangka terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri,dan berkepribadian”.
“Kita harus optimis dan menjaga Soliditas kebangsaan untuk membangun bangsa Indonesia ini,” ujar mantan Kapolda Kalsel itu.
(Yogi BT)