
Ketua Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Iqbal Latif dan IWO Sulsel dalam dialog publik dan coffee break, di Warkop 47, Makassar, Senin (28/8).
Makassar, Metropol – Ketua Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Iqbal Latif mengatakan, media mainstream atau media online dewasa ini telah menjadi kebutuhan Masyarakat Global karena Aktual dalam pemberitaan dan mampu menyajikan informasi digenggaman (gadget).
“Apalagi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 mendatang, peran media online sangat diperlukan sebagai gerbang informasi siap saji bagi publik,” ujar Iqbal Latif, pada dialog publik dan coffee break yang dilaksanakan oleh IWO Sulsel, di Warkop 47, Makassar, Senin (28/8).
Lanjut Iqbal, terdapat dua hal mendasar yang menjadi kendala KPU Sulsel menjelang Pilkada serentak 2018, yaitu terkait data pemilih berbasis e- KTP dimana dari data Disdukcapil Sulsel terdapat 1,3 juta penduduk belum memiliki KTP elektronik (e-KTP).
“Tentunya berdampak pada legalitas pemilih, pada dasarnya menjadi hak warga negara yang dilindungi oleh undang undang,” ujar Iqbal Latif lagi.
Masalah kedua kata dia ialah menurunnya jumlah partisipasi pemilih disetiap pemilihan Gubernur.
“Di tahun 2008, jumlah partisipasi pemilih hanya 72 Persen, kemudian di 2013 turun diangka 70 Persen, sehingga memberikan pesan bahwa Demokrasi di Sulsel tidak berjalan dengan baik, dikhawatirkan Pilkada tahun 2018 ini turun lagi,” beber Iqbal.
Dia menuturkan, KPU Sulsel berusaha membangun strategi dalam bentuk sosialisasi langsung ke masyarakat untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sesuai target kami yakni diangka 78 Persen, melebihi target Nasional 77,5 Persen.
Ikbal Latif, mengharapkan, dengan adanya media Online yang tergabung di IWO mampu bersinergi bersama KPU Sulsel untuk mensukseskan pelaksanaan Demokrasi pilkada serentak 2018 mendatang.
“Kehadiran teman teman Media Online diharapkan menjadi gerbang pendidikan berdemokrasi sekaligus sebagai media sosialisasi untuk masyarakat luas dan sinergitas bersama KPU untuk mengugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih sehingga target 78 persen jumlah partisipasi pemilih dapat tercapai,” pungkasnya.
(Ferryanto Belopadang)