Kasrem 143 HO

Kasrem 143/HO Letkol Kav Agus Waluyo, pada dialog kebangsaan yang bertemakan “Memperkokoh Ideologi Pancasila dalam Rangka Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia” di Aula Mokodompit Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Rabu (31/5).

Kendari, Metropol – Kepala Staf Korem (Kasrem) 143/HO Letkol Kav Agus Waluyo, S.I.P., mengatakan, sistem pertahanan khas Indonesia yakni strategi perang semesta merupakan yang paling efektif menangkal semua potensi ancaman terhadap kepentingan negara.

Oleh karena itu kata Kasrem, pembangunan sistem pertahanan negara Indonesia diarahkan dengan mengedepankan pengembangan pembangunan non fisik atau jiwa bangsa Indonesia melalui kesadaran bela negara yang didukung oleh kekuatan TNI beserta alutsistanya.

“Dalam hal ini meliputi peningkatan profesionalisme TNI, penyiapan dan pengembangan kekuatan rakyat sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung serta pengembangan teknologi pertahanan dalam mendukung ketersediaan alutsista,”tutur Letkol Agus Waluyo dalam seminar dan dialog kebangsaan yang mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila dalam Rangka Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia” di Aula Mokodompit Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Rabu (31/5).

Baca Juga:  Kodim 0713 Brebes Gelar Upacara Bendera di Lahan MKRPL Songgom

Selain itu, Letkol Agus menyebutkan bahwa, pembangunan dan pembinaaan wilayah perbatasan NKRI dengan terus menggencarkan pembangunan karakter bangsa yang mencakup pembinaan empat pilar kebangsaan mutlak dilakukan oleh semua stakeholder mengingat tingginya ancaman degradasi nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan bagi warga Indonesia di perbatasan.

“Begitupula pemahaman aspek Trigatra dan Pancagatra sangat mempengaruhi sistem pembangunan ketahanan nasional untuk itu di butuhkan kerja sama komponen bangsa dalam tetap menjaga ideologi pancasila,” terangnya.

Sementara itu, Plt. Rektor UHO Prof. Supriadi Rustad, juga mengatakan, maju bersama dalam mencerdaskan indonesia adalah program yang sangat menunjang dalam memperkokoh Ideologi Pancasila sekaligus menangkis masuknya dan berkembangnya radikalisme di Indonesia.

Baca Juga:  Upacara Tujuhbelasan di Museum PETA Blitar, Dandim 0808 Bacakan Amanat Panglima TNI

Menurutnya, gerakan radikalisme akan subur seiring dengan rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang radikalisme itu.

“Oleh karena itu pemerintah harus menjamin semua sekolah di seluruh pelosok wilayah Indonesia untuk dilayani oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap,” pungkasnya.

(Bahrun)

KOMENTAR
Share berita ini :