Berau. Metropol – Saluran air (drainase) jalan poros Mangkajang Kabupaten Berau, baru saja di kerjakan Dinas Pekerjaan Umum tingkat satu (PU wilaya) yang menelan dana APBD, ratusan juta rupiah kini sudah sangat memprihatinkan. Seperti nampak dalam gambar di atas hampir seluruh saluran air yang ada hancur, tak hanya itu siring penahan longsoranpun sudah mulai retak. Hal ini kalau tidak segara di atasi akan mengancam badan jalan yang pada akhirnya akses jalan bisa putus.
Kepala UPTD PU wilaya tingkat satu Ramang Msi, yang di temui di rumah dinasnya pada Rabu18/02 berjanji akan melakukan pengecekan kondisi pekerjaan yang rusak, dan sesegera mungkin akan melakukan perbaikan. Dikatakannya, ākami atas nama Kepala Wilaya sangat merespon apa yang disampaikan rekan-rekan media. Oleh karena itu, ketika kami mendapat laporan, kami langsung rapat kilat dengan para staf dan petugas di lapangan agar secepatnya mengatasi kondisi drainase dan siring yang rusak,ā kata Ramang.
Disisi lain dari seluruh kegiatan pembangunan imfrastruktur jalan poros yang ada, seperti Kampung Suaran, pengaspalannya tambal sulam yang setiap tahun di kerjakan yang pada akhirnya terjadi pemborosan keuangan negara, jalan poros yang berada di Kecamatan Talisayan Dumaring Cepuak kurang lebih 20 Km yang dikerjakan perusahaan PT. Perdasa yang menelan anggaran Rp.61 miliar sekian, dalam waktu dekat ini kontraknya akan selesai kondisi jalannya mulai hancur. Dimana hampir semua titik terdapat kerusakan yang sanhat parah, proyek ini juga menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum tingkat satu. Pihak kontraktor PT. Perdasa, Lewi yang hendak di temui enggan memberikan komentar, bahkan untuk menghindari pertanyaan media iapun pura-pura tidur ditempat kerjanya.
Beberapa kegiatan diatas yang dinilai pekerjaannya tidak becus dan asal asalan. Hanya merugikan keuangan negara. Dihimbau para pihak terkait agar memanggil kontraktor dan dinas terkait untuk mempertanyakan pekerjaan yang dinilai asal jadi ini. (Sofy)