Pertandingan final Bola Voly tingkat kecamatan dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72.
Kolaka, Metropol – Memeriahkan peringatan HUT Proklamasi Kemedekaan RI yang ke 72, sejumlah pertandingan olahraga di Kecamatan Tanggetada digelar.
Namun seperti halnya di daerah-daerah lain, biasanya pertandingan antar kampung/desa selalu diwarnai dengan protes hingga berakhir ricuh.
Menurut Kasman salah seorang warga Kelurahan Anaiwoi, pemicu aksi protes ataupun kerusuhan itu biasanya disebabkan karena kepemimpinan wasit yang tidak fair (jujur).
Oleh karena itu, untuk menghindari kepemimpinan wasit yang tidak jujur, panitia peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72 Tingkat Kecamatan Tanggetada melibatkan TNI sebagai wasit partai puncak final Bola Volly pada Selasa (25/7) lalu.
Alhasil Serka Hasyim didaulat sebagai pengadil dalam pertandingan puncak yang mempertemukan Desa Popalia dan Kelurahan Anaiwoi.
Dalam pertandingan yang berjalan seru itu akhirnya Tim Voly Kelurahan Anaiwoi harus mengakui keunggulan Tim Voly Desa Popalia dengan skor 3 – 2.
Menariknya, kemenangan Tim Popalia itu diakui oleh Tim Anaiwoi tanpa protes.
Kepada Metropol, Manager Tim Anaiwoi Kasman mengakui keunggulan teknik dan strategi lawan.
Dia juga mengatakan kepemimpinan wasit Serka Hasyim sangat netral sehingga kekalahan timnya dapat diterima dengan senang hati.
“Kadang kala wasit tidak fair memimpin sehingga biasanya ada ketidak puasan dari tim yang dirugikan. Tapi kali ini wasit yang memimpin sangat netral,” terang Kasman di kediamannya, Ahad (30/7).
Oleh karena itu dirinya bersama segenap pemain, suporter dan warga Kelurahan Anaiwoi menerima kekalahan itu dengan penuh kebanggaan.
(HM Anwar)