Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BPPN), Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S. Sos, M.M. kepada wartawan pada acara peresmian l MEOLUT- IDMCC di Badiklat Basarnas, Desa Cariu Jonggol, Bogor, Jumat (4/5).

Bogor, NewsMetropol –Ā  Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BPPN), Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S. Sos, M.M. meresmikan l MEOLUT- IDMCC di Badiklat Basarnas, Desa Cariu Jonggol, Bogor, Jumat (4/5) lalu.

Kepala BPPN mengatakan, MEOLUT atau Stasiun Bumi SAR Indonesia adalah wujud peningkatan layanan SAR di Indonesia.

“Alat ini dapat mendeteksi dini kejadian atau kecelakaan dilaut juga di udara secara cepat dan akurat dengan sinyal sehingga akan mampu lebih cepat menolong korban saat kecelakaan,” kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S. Sos, M.M dalam releasenya Kepada NewsMetropol, Sabtu, (5/5).

Dijelaskannya, peralatan MEOLUT ini lebih cepat dari Leolub yakni alat yang selama ini digunakan.

“Saat ini dengan waktu 5 menit lewat sinyal bahaya yang dimiliki pesawat juga kapal laut yang otomatis terpancar ke MEOLUT ini. Data yang masuk dijadikan acuan untuk menindak lanjuti dengan menghubungi pihak Basarnas yang terdekat dengan lokasi,ā€ujarnya lagi.

“System ini merupakan wujud keseriusan Basarnas untuk layanan SAR untuk melindungi seluruh rakyat tumpah darah Indonesia,” tambah Syaugi.

Dia juga menuturkan bahwa alat ini sangat membantu komunikasi sehingga dapat mengoptimalkan layanan SAR.

“Harapan saya dengan kemajuan informasi akan mensinergikan beberapa Kementerian dan Lembaga di bidang navigasi darat dan laut juga melibatkan TNI, POLRI,” harapnya.

Diamenyadari bahwasanya, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri sehingga butuh kerjasama dengan beberapa Kementrian dan Lembaga juga TNI dan POLRI.

ā€œAlat canggih buatan Amerika ini, sudah banyak dimiliki oleh negara lain, masing-masing negara saling bersinergi,ā€ jelasnya.

ā€œMeolut menggantikan Leolut yang kecanggihanya sudah tertinggal yang dulunya menditeksi kejadian sampai tiga hari tapi dengan Meolut ini tidak sampai 5 menit sudah terditeksi,ā€ paparnya.

Dia menambahkan selain Indonesia, negara lain di kawasan Asia Tenggara yang juga memiliki satelit SAR buatan Amerika tersebut adalah Singapura, dan Australia.

Di Indonesia sendiri, saat ini ada 2 lokasi pemasangan satelit SAR Basarnas, yakni empat unit satelit SAR MEOLUT- ID MCC Basarnas yang terpasang di Cariu, Bogor (Jawa Barat) dan di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran-Jakarta.

Nantinya informasi yang diterima oleh MEOLUT- IDMCC di Bogor juga bisa diterima oleh Kantor Pusat Basarnas yang berada di Jakarta, karena Kantor Pusat Basarnas di Jakarta juga memiliki perangkat yang sama dan dilengkapi dengan layar monitor berukuran besar.

Sehingga melalui layar monitor yang ada, Basarnas dapat dengan mudah melihat temuan sinyal lokasi kecelakaan dimanapun, khususnya di wilayah Indonesia.

Marsekal Madya TNI M. Syaugi juga mengatakan bahwa apabila ditemukan suatu sinyal kecelakaan, maka Basarnas dapat langsung meneruskan informasi tersebut kepihak/institusi terkait, tidak hanya dalam cakupan wilayah Indonesia tapi juga negara lain.

(M. Daksan)

KOMENTAR
Share berita ini :