Rapat Kerja Teknis Perumusan Strategi Keamanan Laut Bidang Sistem Peringatan Dini (SPD) yang digelar oleh Direktorat Strategi Keamanan Laut, di The Media Hotel and Tower, Jakarta, Rabu (4/4).
Jakarta, NewsMetropol – Sejalan dengan tugas utama Bakamla RI dalam melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan laut, sistem peringatan dini yang baik terus dikembangkan dan diperkuat guna memberikan pelayanan yang optimal bagi pengguna jasa laut di perairan Indonesia.
Menanggapi tantangan dalam mengawasi stabilitas keamanan dan keselamatan laut, Direktorat Strategi Keamanan Laut menggelar acara Rapat Kerja Teknis Perumusan Strategi Keamanan Laut Bidang Sistem Peringatan Dini (SPD) di The Media Hotel and Tower, Jakarta, Rabu (4/4).
Kegiatan ini sangat esensial untuk menjawab kebutuhan SPD yang terpadu dan terintegrasi secara komprehensif dalam pengawasan perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Pokok bahasan substansi rakernis ini adalah perumusan strategi bagi penguatan fusion center guna mewujudkan SPD terpadu. Fusion Center merupakan wadah pusat analisis dan sistem pengelolaan data infomasi yang bersumber dari semua aspek dan sumber potensial di ranah maritim. Output yang dihasilkan berupa data peringatan dini yang dapat digunakan untuk kebutuhan operasi. Tidak hanya operasi Bakamla RI, namun juga operasi yang dilaksanakan oleh stakeholder terkait.
Kegiatan ini turut mengundang instansi yang berhubungan langsung dengan penguatan fusion center Bakamla RI, seperti Pusdalops Mabes TNI; Puskodal TNI AL; Kohanudnas TNI AU; Direktorat Penindakan dan Penyidikan, Ditjen Bea dan Cukai; Direktorat Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut; Lembaga Penerbangan dan Antariksa, dan masih banyak lagi dengan total 15 kementerian dan lembaga terkait.
(Deni M/Humas Bakamla RI)