Tampak kondisi aliran sungai yang memprihatinkan akibat dampak galian C Desa Air Petai.
Arga Makmur, NewsMetropol – Warga Desa Air Petai, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Arga Makmur, Provinsi Bengkulu, meminta kepada Pemerintah setempat menindak tegas aktifitas galian C, Hal tersebut lantaran pengusaha penambangan di desa setempat menyebabkan dampak lingkungan.
Menurut Triono, warga Desa Air Petai, bahwa warga sangat khawatir dengan tindakan pengusaha galian C tersebut, karena setelah beberapa kali warga membuat pengaduan kepada pihak berwajib tidak ada tanggapan untuk ditindaklanjuti.
āYa, awalnya kami sebagai warga desa sudah membuat pengaduan ke Kapolres Arga Makmur, namun hingga saat ini pengaduan kami belum ditindaklanjuti,ā keluh Triono kepada NewsMetropol, Senin (14/5).
Dijelaskannya, aktivitas galian C sudah berlangsung sejak tahun 1995 sampai saat ini, sehingga dampak lingkungan yang terjadi sangat berbahaya untuk warga sekitar sungai Air Petai.
Lokasi Galian C berada disekitar Permukiman warga dan perkebunan warga sehingga dikhawatirkan dampak tersebut mengakibatkan terjadinya penggerusan tanah dan bencana longsor.
āBukan hanya rumah warga dan perkebunan yang akan terkena dampak galian C tersebut, tapi warga was-was akan dampak pencemaran air sungai dan perkembangbiakan hayati,ā papar Triono.
Pemerhati lingkungan di Kabupaten Arga Makmur dalam hal ini, setelah adanya laporan dari warga masih mengkaji laporan dari dampak galian C tersebut.
(Tornando Pratama)