Sekda Lobar, H. M. Taufiq., saat memberikan penjelasan di RSUD Tripat.
Lombok Barat, NewsMetropol – Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju (RSUD Tripat) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Predikat WTP diberikan oleh Tim Akuntan Publik melalui kegiatan Penyampaian Hasil Audit Keuangan RSUD Tripat tahun 2017 di Aula RSUD Tripat di Gerung, Kamis (3/5).
Raihan WTP bagi RSUD terbesar di Gumi Patut Patuh Patju ini, merupakan predikat yang ke empat sejak tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. M.Taufiq yang berkesempatan hadir menyatakan, RSUD Tripat sudah WTP, sementara pihaknya di pemerintah daerah masih harap-harap cemas menunggu raihan WTP ini.
“Kalau WTP tahun 2017 ini berarti kita raih WTP ke empat, tolong dipertahankan Pak Direktur,” paparnya dihadapan Tim Akuntan Publik, Ketua FPNI Lobar, Direktur RSUD Tripat, Dewan Pengurus RSUD Tripat dan Tim dokter serta sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Lobar.
Pada kesempatan itu Sekda mengucapkan terima kasih kepada Direktur RSUD dan jajarannya, termasuk kepada Dewan Pengawas.
Secara khusus Sekda berharap kepada Dewan Pengawas RSUD Tripat, supaya tidak bosan-bosan untuk mengkritisi kepada RSUD ini.
“Karena ini merupakan kebanggaan kita ke depan,” katanya.
Kebanggaan Sekda tersebut bukan tidak mendasar, kata dia, karena RSUD Tripat ini dekat dengan Sekotong yang sebentar lagi akan dijadikan Marina di Gili Gede, untuk itu telah banyak skenario yang dilakukan untuk wilayah Sekotong.
“Untuk itu saya berharap, agar semua pihak perlu mempersiapkan diri kedepan terhadap hal ini, suka tidak suka, dipriotitaskan untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik,” ujar Taufiq.
Ditempat yang sama, Direktur Akuntan Publik Independen, Alamsyah saat memaparkan audit Keuangan RSUD tahun buku 2017 menjelaskan, jenis audit ini merupakan general audit tahunan.
“Hasil dari audit ini tentu menelurkan WTP, namun tidak lepas dari adanya kesalahan-kesalahan yang dikenal dengan penggelapan, korupsi dan sejenisnya,” jelaanya.
Atas kegiatan audit yang telah dilakukan, Alamsyah menjelaskan, tidak menemukan banyak masalah. Karena berdasarkan audit tahun lalu, pihak managemen dan Direktur RSUD sudah berupaya keras untuk melakukan ajestmen.
Namun Alamsyah berharap agar mengaktifkan kontrol system dan satuan pengendali interen yang ada di RSUD ini.
Secara rinci Alamsyah mengaudit, RSUD Tripat memiliki total aset sebesar Rp.76.490.676.858., nilai ini terdiri dari asset lancar dan tidak lancar.
Sementara nilai pendapatan tahun 2016 sebesar Rp.67.835.858.418, pendapatan tahun 2016 mencapai Rp.67.287.906.775.
Selain itu, Alamsyah juga memaparkan audit terhadap jumlah beban pelayanan, beban pegawai, beban umum dan administrasi, beban lain-lain sampai dengan rincian surplus (depsit) tahun 2016 dan 2017.
“Demikian juga dengan audit surplus tahun berjalan hingga penurunan dan kenaikan kas,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Tripat drg. H. Arbain mengatakan, inti dari pertemuan ini adalah penyampaian hasil audit keuangan RSUD Tripat.
“Allhamdulillah, hasilnya kita kembali raih WTP,” katanya.
(Rahmat)