Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat peresmianĀ Maritime Command Center (MCC) di Markas Komando Lantamal XIII Tarakan, Kalimatan Utara, Senin (19/6).
Tarakan, Metropol – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan peresmian Maritime Command Center (MCC) Tarakan merupakan upaya yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindaklanjuti Deklarasi Bersama di Yogyakarta.
“Hal ini dimaksudkan guna mewujudkan keamanan di wilayah perairan Sulu dan sekitarnya sebagai solidaritas sesama Negara anggota ASEAN,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat peresmian MMC di Markas Komando Lantamal XIII Tarakan, Kalimatan Utara, Senin (19/6).
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, pertemuan di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2016 yang menghasilkan suatu Deklarasi Bersama dilanjutkan dengan Pertemuan Para Menteri Pertahanan Ke-3 Negara di Denpasar, Bali, pada tanggal 2 Agustus 2016.
āPertemuan Trilateral Para Menteri Pertahanan tersebut sepakat untuk mengembangkan lebih luas mengenai SOP (Standard Operating Procedures) padaTrilateral Maritim Patrol, latihan bersama ketiga Negara, sharing informasi dan intelijen, pemasangan alat automatic identification system (AIS) pada semua kapal yang melintas melalui transit koridor, dan penetapan perwira penghubung (L.O.) pada MCC,ā jelasnya.
Menurut Panglima TNI, langkah tersebut merupakan bukti nyata keseriusan TNI dalam mendukung kebijakan Presiden RI yang menegaskan bahwa Indonesia merupakan Poros Maritim Dunia dan sebagai aplikasi tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari ASEAN.
“TNI akan senantiasa menjaga stabilitas keamanan di wilayah nasional Indonesia dan regional,ā ujar Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menuturkan bahwa, jalur komunikasi yang terjalin antara MCC Tarakan di Indonesia, MCC Tawao di Malaysia dan MCC Bungao di Filipina merupakan pusat Sharing Informasi dan Intelijen yang menjadi faktor penting dalam mendukung pelaksanaan Trilateral Maritime Patrol Indomalphil.
āPenetapan MCC di tiga kota di tiga negara tersebut diharapkan akan mampu meredam dan sejauh mungkin dapat meminimalisir insiden yang mungkin terjadi di wilayah perairan dan menjadi perhatian bersama ketiga negara,āujarnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo menyampaikan, apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu perwujudan pelaksanaan pembentukan MCC di Tarakan, sekaligus bersamaan dengan peresmian MCC di Tawao Malaysia dan MCC di Bungao Filipina.
āLangkah kemitraan strategis tiga negara yang dilaksanakan di Tarakan, Indonesia, akan menjadi titik awal dari tekad kita bersama dalam kontribusinyapada upaya mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di wilayah kita masing masing, serta sebagai bagian dari upaya dalam ikut serta mewujudkan keamanan regional dan lebih luas lagi ketertiban dunia,ā imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo mengucapkan selamat dan bangga atas prestasi dari AFP yang telah mampu meredam teroris di Marawi dan membunuh sebanyak 257 teroris.
āIni Warning agar kita juga siap setiap saat menghadapi hal yang sama, karena sel-sel tidur sudah ada di negara kita masing masing,ā tegasnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan betapa pentingnya kerja sama dan perjanjian Trilateral yang dilakukan oleh Indonesia, Malaysia dan Philipina.
āDengan adanya kerja sama Trilateral itu akan mempermudah tukar menukar informasi dan lain-lain, karena kecepatan dan ketepatan informasi sangat diperlukan untuk langkah antisipasi sejak dini, termasuk data kemungkinan pelarian yang menyamar sebagai pengungsi yang keluar dari Marawi,ā terangnya.
Turut hadir pada acara peresmian MCC antara lain, Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datoā Seri Hishammuddin Tun Hussein, MenhanFilipina Delfin N. Lorenzana, Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor, Panglima Angkatan Bersenjata FilipinaJenderal Eduardo M.Ano, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
(M. Daksan/Puspen TNI)