Penulis : Rahmat | Editor : Widi Dwiyanto
JAKARTA, NEWSMETROPOL.id – PT. Polo Ralph Lauren Indonsia, yang beralamat di Business Park, Kebun Jeruk Blok D1-7, Jl. Raya Meruya llir No. 88, Meruya Utara, Kembangan Jakarta Barat, dan PT. Manggala Putra Perkasa, yang beralamat Jl. Kali Anyar I No 15 A Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, serta PT. Frans Brothers Sejati, yang beralamat di Jl. Desa Sukaharja Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Banten.
Team media melakukan penelusuran terkait berita yang ada di salahsatu media pada tanggal tanggal 25 Mei 2024, yang berjudul, nasib ribuan karyawan PT. Polo Ralph Lauren terancam di PHK.
Ini membuat para media online mencari tau kebenaran dan keberadaan ribuan karyawan yang terancam di PHK pada tanggal 30 Mei dan 1 Juni 2024.
Team media yang beranggotakan 2 orang. Memantau ke lokasi kantor 3 Polo Ralph Lauren di Jakarta.
Ketua tim Investigasi Frans mengatakan, bahwa dari tinjauan kami dilapangan tidak adanya aktivitas yang sampai ribuan karyawan di lokasi Kantor tersebut, faktanya, 2 Kantor Group PT. POLO Ralph Lauren tutup total.
Kantor Polo Ralph Lauren yang di Tangerang masih dalam operasional, namun tidak terbukti adanya ribuan karyawan di lokasi tersebut.
Maka demikian berita pada tanggal 25 Mei 2024 diduga tidak sesuai hasil rilis dilapangan, mengingat dari 300 karyawan yang sudah di PHK diduga masih belum dibayarkan sejak Pandemi Covid 19 empat tahun yang lalu ucap Warga setempat
Pihak yang mengaku karyawan PT. Polo Ralph Lauren berulang kali berdemo di depan Mahkamah Agung dengan melakukan aksi bakar ban dan melempar telur busuk.
Tidak hanya itu, pendemo juga menyasar hakim-hakim Agung yang telah memutus perkara yang bernomor, 09 PK/Pdt. Sus-HKII/2024 secara pribadi dan mendikte Mahkamah Agung untuk mengganti Hakim Agung.
Demo ini digaungkan oleh pendemo terkait nasib ribuan karyawan PT. Polo Ralph Lauren, yang terancam di PHK terkait sengketa merek POLO.
“Hal ini menarik perhatian publik, apakah benar PT. Polo Ralph Lauren dan PT. Manggala Putra Perkasa memiliki ribuan karyawan, sebagaimana digaung-gaungkan dalam demo-demo tersebut,” pungkasnya.
Penelusuran media pada tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2024 ke alamat PT Manggala Putra Perkasa, sesuai dengan alamat gugatan, menunjukkan, bahwa bangunan tersebut dalam keadaan kosong dengan gerbang yang digembok dari luar.
Sehingga, pemilik warung yang puluhan tahun berjualan di depan bangunan tersebut, memberi komentar bahwa, benar dulu PT. Manggala dan PT. Cahayasurya Indah Busana (CSIB) dulu pernah beroperasi di sana, tandas pemilik warung tersebut.
Sejak Pandemi Covid -19 kurang lebih 4 tahun yang lalu sudah di tutup total.
“Dan barang-barang di dalam pabrik tersebut, sudah tidak ada lagi, dan sudah diangkut menggunakan truk kontainer sejak di tutupnya pintu gerbang dan tidak pernah dibuka,” ucap salahsatu yang berjualan di sekitar pabrik tersebut.
Pak Ajus warga setempat, memberikan keterangan kepada awak media saat infestigasi mengatakan, bahwa mulai pandemi pertama, karyawan sudah mulai di PHK dan sampai sekarang hak-hak karyawan belum dipenuhi.
Estimasinya sekitar 300 karyawan yang di PHK, dan belum dipenuhiĀ hak-haknya atau pembayarannya, ujar Ajus, Selasa (4/6/2024).
Hal ini terkonfirmasi dengan data di SIPP Pengadilan Jakarta Pusat yang menunjukkan gugatan-gugatan Perselisihan Hubungan Industrial di Pengadilan Jakarta Pusat yang diajukan oleh mantan-mantan karyawan CSIB yang mengaku sudah tidak dibayar sejak April 2020.
Alamat PT Polo Ralph Lauren Indonesia sendiri ternyata sudah tidak ditempati oleh perusahaan tersebut dan sejak 3 tahun yang lalu kantor tersebut ditempati oleh perusahaan Lensa khusus kantor bidang IT.
Salah satu Staf kantor, Lutvi mengakui, bahwa masih banyak pihak-pihak yang datang ke alamat tersebut dan mencari PT Polo Ralph Lauren Indonesia, namun mereka tidak mengetahui alamat PT. Polo Ralph Lauren Indonesia saat ini.
Hasil penelusuran media menunjukkan bahwa PT. Polo Ralph Lauren Indonesia, PT Manggala dan Fahmi Babra Memiliki Hubungan Dengan PT. Frans Brother Sejati, terdapat perusahan yang masih beroperasi, namun penjaga keamanan di lokasi tersebut, terlihat ketakutan dan berusaha mengusir wartawan.
Papan nama PT tersebut juga terlihat dihapus, dan pintu gerbang tertutup rapat tanpa ada pihak yang keluar masuk selama beberapa jam, ujar Frans.
Ditempat yang sama, Balat penduduk sekitar membenarkan, bahwa tempat tersebut ditempati oleh kantor perusahaan garmen dengan total karyawan estimasi 50 orang dan 14 unit mobil pribadi parkir dengan 3 mobil box ukuran sedang Terlihat Jelas Ucap Investigasi.
Menurut penduduk sekitar, sempat ada papan nama PT. Frans Brother terpasang, namun dicopot karena bangunan tersebut dilelang oleh Bank, sehingga, mereka tidak mengetahui detailnya.
Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan apakah benar PT Polo Ralph Lauren Indonesia memiliki ribuan karyawan, sebagaimana digaung-gaungkan dalam demo-demo waktu itu.
Selain itu, pihak media juga melakukan penelusuran dari situs resmi Polo Ralph Lauren Indonesia hanya mencantumkan 1 outlet, yakni Baywalk Mall, sedangkan ada 9 outlet yang tercatat di google maps.
Dan pihak media mendatangi ke 9 outlet tersebut, ternyata hanya ada dua outlet yang masih beroperasi yaitu, di Baywalk Mall dan di Tang City Mall. Kedua outlet berukuran kecil-sedang dan hanya dijaga oleh 1 orang karyawan Terlihat Investigasi
Kembali gaung nasib ribuan karyawan, sepertinya tidak terbukti dari kelima lokasi tersebut dan bahkan PHK sudah dilakukan sejak awal pandemi oleh pihak perusahaan.