Barru, NewsMetropol – Guna menyerap aspirasi warga terkait Pilkada Damai, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Barru, AKBP. Welly Abdillah, SH. S.Ik., kembali menggelar kegiatan Sosialisasi dan Silaturahmi dengan masyarakat yang dikemas dalam program Forum Diskusi Grup (FDG).
Kali ini, FDG yang digagas oleh Kapolres Barru AKBP Welly Abdillah itu, digelar di Kecamatan Balusu, dan dibuka oleh Camat Balusu, Andi Ika Syamsu Alam, S.STP. M.Si., di Kantin Zaskia, Takkalasi, Kelurahan Takalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Rabu (16/9).
Hadir dalam FDG tersebut, Anggota DPRD Barru dari Fraksi PDIP, Syamsu Rijal, S. Pd., Anggota DPRD Barru dari P. Golkar, H. Erdi, SE., Pengurus Partai Golkar, Kasi Humas Polres Barru, AKP Sainuddin, Kasat Intelkam Polrea Barru, AKP Ngadi S.Sos., Kasat Sabhara polres Barru, Iptu Ibrahim, S.Sos., Kasat Binmas Polres Barru, Iptu. H. Patahuddin, Kapolsek Balusu, Ipda Muh. Arif, SH., Danramil Soppeng Riaja Balusu, Ipda Sukmana (Kasi Propam), Kepala desa / lurah se Kecamatan Balusu, Tokoh Masyarakat se Kecamatan Balusu dan Para Korcam Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Barru.
Dalam arahannya, Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah, meminta kepada warga masyarakat Balusu untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan yaitu 3 M dan 1 T, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker dan tidak berkerumun, semoga vaksin Covid 19 cepat ditemukan.
Terkait Pilkada Damai, Kapolres Welly Abdillah mengatakan, demi untuk menciptakan Pilkada yang aman, sehat dan damai, mari tetap menjaga silaturahmi walaupun berbeda pilihan, jangan sampai silaturahmi terputus hanya karena beda pilihan.
“Kepada semua pendukung masing masing bakal calon agar jangan terlalu fanatisme, agar tidak muncul residu residu seperti Pemilu yang lalu. Dan saya minta saran dan masukan terkait Pilkada Damai, sehingga nantinya saya bisa mengambil kebijakan yang tepat dalam pelaksanaan Pilkada,” kata Welly Abdillah dihadapan peserta yang antusias mengikuti FDG.
Dalam FDG ini, Kapolres Barru menerima masukan dan saran dari para Tokoh Masyarakat dari Kecamatan Soppeng Riaja dan Balusu.
Perwakilan Tokoh adat sekaligus Kepala Desa Binuang, A. Hendra, SS., menyebutkan bahwa terkait persoalan netralitas, Pemerintah Desa kewalahan dengan adanya kegiatan pesta yang dihadiri oleh Paslon, yang mana Paslon inu adalah kerabat keluarga, namun hal itu dianggap tidak netral dan memihak pada salah satu Paslon.
“Selain persoalan netralitas para Perangkat Desa, permasalahan unik lainnya di desa Binuang, dalam setiap pelaksanaan Pilkada adalah persoalan perbedaan pilihan antara keluarga, sehingga kami menyarankan agar ada penambahan personil pengamanan,” ujar A. Hendra.
Sementara Tokoh masyarakat bernama Kurnia berpendapat bahwa, banyaknya akun akun palsu yang ada di Medsos dapat menimbulkan perselisihan akibat apload status bersifat provokatif.
“Kejadian penculikan yg terjadi pada Pilkada 2015 diawali oleh status provokasi di Medsos,” ungkap Kurnia.
(Ahkam)