Alutsista Radar TRS-2215 dan personel dalam mendukung Latihan Hanud “Perkasa A Tahun 2018”, di Ruang Operasi Airnets, Posko Hanud Satrad 212, Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kamis (3/5).

Natuna, NewsMetropol – Komandan Satuan Radar (Satrad) 212 Ranai Mayor Lek Ida Bagus Surya Darma S.T. bersama dengan tim Pengawas dan Pengendali dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) meninjau kesiapan Alutsista Radar TRS-2215 dan personel dalam rangka mendukung Latihan Hanud “Perkasa A Tahun 2018”, bertempat di Ruang Operasi Airnets, Posko Hanud Satrad 212, Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kamis (3/5).

Komandan Satrad 212 Ranai Mayor Lek Ida Bagus Surya Darma mengatakan, bahwa tugas dan fungsi utama Satuan Radar adalah untuk mengawasi dan memantau segala pergerakan dalam wilayah udara Indonesia. “Satuan Radar 212 adalah kesatuan yang berada di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohahudnas), yang diawaki oleh personel TNI AU,” ucapnya.

“Satrad 212 Ranai mengoperasikan Alutsista dan melakukan pembinaan personel dalam melakukan operasi pertahanan udara, untuk melaksanakan deteksi dini dan mengguide atau mengarahkan pesawat tempur sergap terhadap sasaran yang melaksanakan pelanggaran kedaulatan wilayah di udara,” ujar Mayor Lek Ida Bagus Surya Darma.

Baca Juga:  Sertu Butono Babinsa Kelurahan Kadumerak Koramil 0102 Cadasari Karbak Bersama Warga Pasang Paving Blok

Ditambahkan oleh Komandan Satrad 212 Ranai bahwa tugas dari satuan tersebut adalah memonitor pesawat yang memasuki wilayah udara yurisdiksi nasional Indonesia secara illegal dan melanggar batas wilayah NKRI, selanjutnya memberikan informasi maupun data kepada satuan atas dalam hal ini ke Pangkosekhanudnas I yang berkedudukan di Halim Perdanakusuma Jakarta. Sedangkan perwira yang berkualifikasi Ground Control Intercept (GCI) yaitu mengarahkan pesawat tempur ke sasaran, apabila ada yang melanggar batas wilayah NKRI.

“Apabila ada pesawat yang melanggar batas kewilayahan, maka Komandan Satuan Radar melaporkan ke Panglima Komando Sektor Hanudnas I, kemudian dilanjutkan ke Pangkohanudnas. Tindakan yang dilakukan adalah deteksi dini dari sensor-sensor radar, identifikasi elektronik dan korelasi data di Posek, dan identifikasi visual  dengan mengerahkan pesawat tempur sergap serta untuk melakukan penindakan yang diantaranya membayang-bayangi, pengusiran, penghancuran maupun force down (memaksa mendarat) dan dikendalikan oleh Perwira GCI,” ujar Mayor Lek Ida Bagus Surya Darma, ST.

Baca Juga:  Bakamla RI Tanam 39.000 Bibit Mangrove di Batam

Latihan Hanudnas “Perkasa A Tahun 2018” yang berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 30 April  sampai 4 Mei 2018 dan dilaksanakan oleh Kohanudnas di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, adalah dalam rangka menguji kesiapan personel maupun Alutsista menghadapi ancaman yang datang lewat udara terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan Latihan Hanudnas “Perkasa A Tahun 2018” adalah untuk mengetahui kemampuan dan kesiapsiagaan satuan pelaksana beserta unsur-unsur pertahanan udara yang berada dijajaran Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) dengan melibatkan tiga matra baik dari TNI AD (Arhanud), TNI AL (KRI berkemampuan Hanud), TNI AU (Radar, Pesawat TS, Denhanud, Lanud) dalam mengamankan wilayah udara nasional yang menjadi  tanggung jawab Kosekhanudnas I yang meliputi Riau, Laut Natuna Utara, Kalimantan Barat, Laut Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Samudera Indonesia.

(Deni M/Puspen TNI)

KOMENTAR
Share berita ini :