Tampak personel Bakamla RI KN. Bintang Laut – 4806 saat mengevakuasi korban tenggelam Speed Boat yang diduga mengangkut TKI, di perairan Perda Barca, Kamis (19/4).
Batam, NewsMetropol – Unsur patroli laut Bakamla RI KN. Bintang Laut – 4806 turut serta dalam SAR (Search and Rescue) korban tenggelam Speed Boat yang diduga mengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI), di perairan Perda Barca, Kamis (19/4).
Upaya pencarian dan evakuasi tersebut bermula adanya informasi dari kantor SAR Tanjung Pinang pada Kamis (19/4) sekira pukul 08.45 WIB yang diterima Piket Jaga Operasi Nusantara Bakamla RI, tentang adanya kapal dikabarkan tenggelam, mengangkut 105 orang penumpang.
Siaran berita Basarnas tersebut berdasarkan informasi dan laporan dari Maritime and Port Authority (MPA) Singapore yang menyebutkan adanya 96 orang (diduga TKI) terlihat di papan speed boat pada posisi 01.19.049 N – 104,22.543 E, atau sekitar perairan northwest (Barat Laut) Pedra Braca (Batu Puteh). Pada saat kejadian sebanyak empat korban berhasil diselamatkan petugas Coast Guard Singapura. Laporan sementara dari petugas Singapura menyebutkan ada sekitar tujuh korban hanyut, lima korban melompat ke laut dan satu orang dilaporkan hilang.
Menindak lanjuti informasi yang diterima, Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Rahmad Eko Rahardjo, S.T., M.Tr (Han) memerintahkan jajaran Pusat Informasi Maritim (PIM) di Jakarta, untuk berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi maritim pemerintah terkait, dan juga melakukan monitoring lokasi kejadian dan penanganan paska kejadian.
Melalui Kasubditgaropsla Kolonel Laut (P) Imam Hidayat, Diropsla Bakamla RI memerintahkan untuk menggerakkan unsur patroli laut Bakamla RI yakni KN Belut Laut – 4806 yang berada dekat dengan lokasi kejadian untuk melaksanakan bantuan SAR. Kurang dari satu jam KN. Belut Laut – 4806 yang dikomandani Mayor Laut (P) Hadi Syafruddin, S.E., S.T., bersama unsur patroli BKO Bakamla KRI Silea – 859, dan unsur maritim lain yakni KAL Mapor, KAL Anakonda, KP Anis madu, KP Baladewa, KN Kalimasahada P.115, KN Sarotama, dan KN Purworejo – 101 tiba disekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, Singapura mengerahkan dua unit kapal coastguard, satu unit Kapal Police Marine, dan satu unit Kapal Navy. Sedangkan Malaysia menerjunkan KM Tegas dengan ABK berjumlah 30 orang dan boat kilat sebanyak 21 unit.
Kapal dengan 105 orang penumpang tujuan Bintan, Kepulauan Riau tersebut diketahui berlayar dari Bandar Penawar, Johor, Malaysia, dan dikabarkan tenggelam di perairan Batu Putih, Kamis (19/4) sekitar pukul 02.53 LT waktu setempat. Kapal yang belum diketahui namanya ini tenggelam karena mengalami kerusakan parah. Akibatnya, 105 penumpang mengapung di permukaan air laut.
Operasi pencarian dan penyelamatan SAR mengevakuasi sebanyak 107 korban dengan rincian 5 orang ABK, 22 wanita, 4 anak-anak serta 76 orang pria berhasil diselamatkan. Seluruh korban selamat di evakuasi ke KP. Baladewa selanjutnya dibawa ke Batu Ampar Batam untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Informasi sementara dari coastguard Singapura dan MRCC Johor Bahru menyebutkan, jumlah korban sebanyak 105 orang. Namun kondisi mereka belum bisa dipastikan.
(Deni M/Humas Bakamla RI)