Publik Relation (PR) KJ3, Ifal Candra Moluse, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kendari, Kamis (12/4).
Kendari, NewsMetropol – Komunitas Jurnalis Jalan-jalan (KJ3) yang konsen terhadap liputan pariwisata Sultra, menyoroti sikap Pemerintah Provinsi Sultra yang menggusur pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjelang pelaksanaan event Halo Sultra 2018. Event ini menelan dana APBD sebesar Rp 1,2 Miliar.
“Bicara pengembangan pariwisata tidak lepas dari dukungan pelaku UKM. Maka kami sangat heran dan menyayangkan kebijakan Pemprov Sultra, buat event Halo Sultra dalam rangka HUT Sultra tapi menggusur usaha pelaku UKM di MTQ, ‘ kata Ifal Candra Moluse, Publik Relation (PR) KJ3 pada Kamis (12/4).
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra yang juga berperan membina pelaku ekonomi kreatif, terkesan melakukan pembiaran penggusuran yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sultra.
“KJ3 tidak bisa mengerti pola pembinaan UKM yang diterapkan Pemprov Sultra. Ada kesan kalau event Halo Sultra digelar, selalu pelaku UKM terpinggirkan. Mereka disudutkan, mereka digusur sesuka pejabat,” tegas Ifal.
Tahun 2017 lalu, usai digelar event Halo Sultra, mantan Gubernur Sultra Nur Alam, memberikan ruang kepada pelaku UKM untuk memanfaatkan stand pameran sebagai tempat berusaha. Maka ramai-ramailah pelaku UKM memanfaatkan stand tersebut.
“Setelah stand tersebut digunakan dengan baik, sekarang malah mau digusur. Ini kan namanya tidak ada kepastian berusaha yang diberikan Pemprov Sultra. Pemprov perlu tahu, pelaku UKM yang berusaha di MTQ itu tidak ada yang gratis. Mereka membayar. Hanya ini yang perlu ditelusuri, apakah masuk PAD atau menguap,” jelas Ifal.
Ifal menambahkan, terkait target Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendatangkan 100 ribu wisatawan dalam event Halo Sultra, harus diperjelas.
“Saya kira buatlah target yang realistis. Kalau menampilkan artis nasional, laluĀ mendatangkan penonton yang banyak, ini kemudian diklaim banyak wisawatan domestik, sebenarnya bukan semacam ini yang diharapkan,” katanya.
KJ3 juga menyoroti event Halo Sultra yang identik dengan panggung artis nasional. Anggaran besar dialokasikan lebih banyak disedot performance grup band papan atas nasional. Sementara ruang pementasan seni dan budaya Sultra terbilang sempit.
“KJ3 berharap kepada Pemprov Sultra, bahwa perayaan HUT Sultra mulai 23 sampai 27 April 2018, benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sultra. Bukan dinikmati segelintir atau sekelompok orang saja,” pungkasnya.
(Ronal Fajar)