
Suasana Jalan utama Kecamatan Sebatik Utara. Foto/Ram.
Nunukan, Metropol – Kecamatan Sebatik Utara merupakan salah satu wilayah sentral di Pulau Sebatik selain Kecamatan Sebatik Timur.
Hal itu ditandai dengan pusat keramaian dan aktifitas perekonomian dipusatkan di Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara dan juga Desa Sei Nyamuk yang berada di wilayah Kecamatan Sebatik Timur.
Namun ironisnya, walaupun Kecamatan Sebatik Utara merupakan salah satu wilayah yang menjadi sentral aktivitas perekonomian di Sebatik, tetapi tidak berarti kebutuhan dasar seluruh masyarakat di wilayah itu dapat terpenuhi.
Misalnya saja sampai detik ini warga belum dapat merasakan aliran bersih dari PDAM dan juga aliran listrik.
“Kalau di daerah kami ini memang masih ada rumah-rumah warga yang belum teraliri listrik. Karena kan memang banyak rumah warga yang jauh dari wilayah perkotaan,” kata Camat Sebatik Utara, H. Zulkifli,SE belum lama ini di Pulau Sebatik.
Ia mengungkapkan, untuk wilayah Kecamatan Sebatik Utara terdiri dari 3 desa yakni, Desa Sei Pancang, Desa Lapri dan juga Desa Seberang.
Ke tiga desa tersebut masih banyak rumah-rumah warga yang jauh dari wilayah perkotaan, sehingga sulit untuk di jangkau dalam pemenuhan air bersih dari PDAM, khususnya untuk desa Seberang.
“Masih banyak rumah-rumah warga yang keberadaannya masih di pelosok kecamatan,” ujarnya lagi.
Kata dia cukup sulitnya bagi pihak PDAM untuk melakukan konektivitas meteran air ,sehingga tidak jarang warga yang berada di wilayah desa itu masih mengandalkan curah hujan maupun sumur bor.
“Kalau untuk Desa Lapri dan Desa Sei Pancang sudah berkurang lah yang belum teraliri air, karenakan warga di kedua desa itu mengandalkan embun air di desa Lapri. Tapi kalau untuk warga desa seberang, khususnya untuk warga yang jauh di wilayah perkotaan, masih sangat sulit di jangkau,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, persiapan untuk mengalirkan air bersih dari PDAM ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah Desa Seberang sudah siap. pemasangan pipa oleh pihak PDAM sudah selesai di laksanakan. Namun, yang menjadi kendalanya hingga saat ini, pihak PDAM masih sulit untuk melakukan konektifitas meteran air untuk rumah-rumah warga yang jauh dari wilayah perkotaan di Desa Seberang.
“Saat ini kalau untuk pemasangan pipanya sudah selesai semua, cuman konektifitas meteran airnya yang masih terbatas. Karena itu, jaraknya yang sangat jauh,” ungkap dia.
Selama ini kata dia, warga yang hingga saat ini belum teraliri air dari PDAM, masih menggunakan curah hujan maupun sumur-sumur bor yang di buat sendiri oleh masyarakat. Namun, yang menjadi kendala bagi masyarakat adalah ketika pada saat musim hujan.
“Mereka gunakan air hujan atau sumur bor. Tapi kadang juga ada para pengusaha penjualan air yang masuk ke wilayah-wilayah mereka yang berada di di pelosok,” tutupnya.
(Ram/Guntur)