Kapolres Blora AKBP Saptono S.I.K.,M.H., saat klarifikasi, Rabu (2/5).

Blora, NewsMetropol – Kapolres Blora AKBP Saptono S.I.K.,M.H., mengklarifikasi terkait beredarnya video viral di media sosial tentang oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap seorang wanita, Rabu (2/5).

Kapolres menyampaikan bahwa informasi tersebut adalah benar terjadi di wilayah Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora pada saat acara hiburan Sedekah Bumi, Selasa (1/5) kemarin.

Sebelumnya, pemukulan korban atas nama SUL yang dilakukan oleh Bripka RIY anggota Polsek Bogorejo merupakan paman korban.

Hal itu dilakukan lantaran SUL mengalami gangguan jiwa dan sering membuat khawatir keluarga, bahkan meresahkan masyarakat akibat ulah perbuatannya.

ā€œKita tidak bisa menghadirkan yang bersangkutan karena tidak berada dirumah. Kita hadirkan langsung keluarganya untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya terjadi dan kondisi sebenarnya sodari SUL,ā€ ungkap Kapolres.

Ibu dari SUL bernama Rukiyah bersama dua kakak perempuannya bernama Maryati (42) dan Munari (38) mengatakan, bahwa memang benar SUL selama kurang lebih setahun terakhir ini mengalami gangguan jiwa dan sering marah-marah dirumah.

Hal itu, kata Maryati, dikarenakan beban masalah ekonomi ditambah bercerai dengan suaminya.

Baca Juga:  Antisipasi Kejahatan Jalanan Ditlantas Polda Banten Gelar Blue Light Patrol

Ditambahkannya, jika sedang marah SUL selalu mengancam ibunya akan dibunuh, akan membakar rumah, bahkan anak kandungnya semdiri yang masih kecil akan dibunuh juga.

Sampai-sampai warga sekitar jika melintas bertemu dengan SUL yang sedang kumat takut dilempari batu, sehingga meminta Bripka RIY yang notabennya masih Paman korban SUL untuk membinanya.

ā€œKeluarga sudah tidak kuat lagi mengurusnya pak, saya sendiri dirumah takut. Maka dari itu saya minta kepada Pak RIY (Paman) untuk mengawasi dan mengendalikan SUL agar tidak berbuat onar yang dapat menganggu masyarakat,ā€ ujarnya.

Keluarga SUL tidak mempermasalahkan tindakan yang dilakukan Bripka RIY yang dalam hal ini masih kerabat atau atau disebut paman, dimana adik dari Ibu kandung SUL yang nomor 8 dari 9 bersodara.

Karena dalam kesehariannya SUL memang susah dikendalikan, bahkan sering menantang dengan kata-kata kotornya.

Pihak keluarga sangat berterimakasih kepada Bripka RIY telah bertindak tegas dengan keponakannya sendiri SUL, karena diketahui setiap ada hiburan selalu berbuat onar dengan naik panggung setiap ada pentas hiburan.

Keluarga merasa malu dengan kelakuan SUL yang sering berbuat onar bahkan berkata-kata tidak pantas di depan umum.

Baca Juga:  HUT ke-69 Korps Lalu Lintas, Ditlantas Polda Banten Gelar Donor Darah dan Khitanan Masal

ā€œSUL memang susah dikendalikan pak, ditambah pada saat itu dirinya mabuk miras. Sudah saya tegur namun saya mau dilempar botol. Terus naik ke atas panggung dan minta nyanyi, berhubung Pak RIY (Paman) yang ada bertugas disitu, kemudian saya minta tolong agar disuruh turun namun tidak mau malah mencaci maki,ā€ tambahnya.

Sedangkan Bripka RIY adalah paman SUL mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf atas kejadian tersebut, dirinya benar-benar lepas kendali karena SUL sudah diperingatkan tidak mau pulang, ditambah telah mencaci maki dirinya di depan orang banyak dengan kata-kata tidak pantas.

Bripka RIY juga merasa malu dengan perilaku keponakannya yang sering berbuat onar dan susah dikendalikan.

ā€œSaya benar-benar menyesal dan minta maaf atas kekhilafan saya, dan saya sangat malu dengan perilaku keponakan saya tanpa disadari menamparnya sekali,” jelas RIY.

Itu pun tidak keras, kata dia, dirinya hanya pura-pura pinsan karena dalam kondisi mabuk. Kemudian di gendong dan diantarkan pulang ke rumah.

“Atas kejadian ini saya siap menerima hukuman Kode Etik dan sanksi Disiplin Polri,ā€ jelasnya.

(Sumardi)

KOMENTAR
Share berita ini :