
Jakarta, Metropol – Puluhan orang yang menjadi korban penipuan Travel Lasantu Sentosa. Korban penipuan mendatangi kantor travel tersebut yang berkantor pusat di Jalan Pagelaran Ruko OLeo Blok C/5, Setu Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (22/12).
Kedatangan puluhan pelanggan tersebut mempertanyakan kepastian kapan program umroh di travel tersebut diberangkatkan. Pasalnya korban penipuan mencapai 1.038 orang.
Selain didatangi masyarakat yang menjadi korban penipuan, kantor tersebut juga didatangi oleh tiga orang petugas dari satuan reserse kriminal umum Polda Metro Jaya.
Ketiga anggota Polda Metro Jaya yang datang langsung menutup kantor dan mengusir wartawan. Setengah jam berada di dalam kantor, tiga anggota yang tidak mau menyebutkan namanya keluar membawa dokumen dan mobil suzuki swift milik anak dari pemilik travel tersebut.
Anna Novianti (32), salah satu korban calon jamaah umroh asal Pesona Khayangan Depok, Jawa Barat menjelaskan, dirinya mengetahui Lasantu Sentosa travel dari seorang rekannya. Dengan uang Rp14 juta, dirinya bersama 15 teman lainnya melakukan pendaftaran pada bulan Mei 2015 lalu.
Saat mendaftar dirinya mendapat jadwal berangkat Umroh pada tanggal 2 Desember 2015. Ketika sudah tiba tanggalnya pihak Travel tidak memberi kabar, hingga pada tanggal 2 Desember 2015 pekanlalu Anna mendatangi kantor Travel tersebut, kemudian baru dijelaskan ada penundaan satu minggu. Anna dijanjikan akan diberangkatkan pada 9 Desember.
Selanjutnya pada tanggal 9 Desember dirinya kembali tidak mendapat kabar, dan pihak travel kembali menjanjikan akan memberangkatkan pada 19 Desember. “Saya tiga kali dijanjikan, tapi sampai sekarang tidak ada tanda tanda saya akan diberangkatkan,” ujarnya kepada awak media.
Anna menjelaskan, dirinya membayar Rp14 Juta untuk biaya Umroh selama 9 Hari. Mengetahui banyak korban lainnya, Anna berharap petugas kepolisian bisa menegakkan hukum.
Dirinya juga meminta kepastian dari pemilik Travel yang bernama Yasin tersebut. Kepastian kapan akan diberangkatkan, jika tidak bisa memberangkatkan dirinya meminta kepastian kapan uangnya bisa dikembalikan.
“Saya meminta kepastian saja, saya harap kasus ini bisa ditangani secara profesional,” ujarnya.
“Kami hanya ingin kedepannya tidak ada lagi calon jamaah yang ditipu oleh travel Lasantu, karena ini adalah perjalanan ibadah yang seharusnya didukung kelancaran keberangkatannya malah kami di zolimi seperti ini. Kami juga ingin PT. Lasantu tetap mengembalikan uang kami kembali, agar kami bisa tetap ikut pergi beribadah umroh lewat travel lain,” ujar Anna penuh harapan.
Perusahaan itu diketahui sudah beroperasi sejak 2,5 tahun dan berhasil menggaet 1.038 calon anggota jamaah umroh dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatra Barat, Jambi, dan Palembang.
Para calon jamaah umroh mulai daftar berangkat dengan cara mencicil dari Januari sampai Juli 2015, rata-rata membayar dari Rp13,3 juta hingga Rp 17 juta untuk visa dan tiket umroh
Sementara itu Sulastri (36), calon jemaah yang juga merasa tertipu mengatakan, dirinya membawa 50 orang calon jemaah. Dirinya juga sudah menyetorkan uang dari 50 orang calon jemaah sebesar Rp750 juta kepada Lasantu Sentosa travel.
Sulastri mengatakan, awalnya dirinya sempat meragukan travel Lasantu, karena kondisi kantor yang terbilang kecil, namun pihak Lasantu terus meyakinkan dengan memperlihatkan foto foto keberangkatan jemaah Umroh sebelumnya.
Jika harga menurutnya relatif standar, sebab dirinya pernah mendapatkan harga yang lebih murah. “Saya curiga bukan dengan biaya, tapi dengan kondisi kantor,” ujarnya.
Sulastri mengaku tidak tahu harus berbuat apa terhadap 50 calon jemaah umroh yang ditanganinya. Namun jika sudah ditangani pihak kepolisian setidaknya Sulastri bisa mengatakan yang sebenarnya bahwa dirinya sudah menjadi korban penipuan, dan kasusnya sudah ditangani Polda Metro Jaya.
“Saya bingung harus berbuat apa, untuk itu semoga petugas kepolisian bisa menangani kasus ini secara transparan agar kita mengetahui perkembangan kasusnya,” ujar ibu yang menggunakan kerudung ini.
Sementara itu Rahmat, pegawai Lasantu Sentosa Travel mengaku, tidak bisa memberikan penjelasan apapun terkait penundaan keberangkatan calon jemaah umroh. Dirinya mengatakan baru tiga bulan bekerja di travel tersebut sebagai sales. Namun Rahmat mengatakan, ada 1.038 calon jemaah umroh yang sudah bayar tapi belum diberangkatkan.
(Kamal)