
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Narkotika (JSJN) Polisi Diraja Malaysia, Commisioner of Police (CP) Datuk Seri Mohmad Bin Salleh, dan Wakapolda NTB, Kombes Pol Tajuddin, pada pertemuan Bilateral Ke 11, di Hotel Aruna Senggigi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 07/11.
Lobar, Metropol – Dalam upaya memperkuat kerjasama pemberantasan narkoba Indonesia dan Malaysia, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dengan Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Narkotika (JSJN) Polisi Diraja Malaysia menggelar pertemuan bilateral di Hotel Aruna Senggigi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/11).
Pertemuan bilateral ke 11 yang berlangsung tertutup itu dihadiri Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Narkotika (JSJN) Polisi Diraja Malaysia, Commisioner of Police (CP) Datuk Seri Mohmad Bin Salleh, Wakapolda NTB, Kombes Pol Tajuddin, Anggota Delegasi Polisi Diraja Malaysia dan Delegasi Narkoba dari beberapa Polda di Indonesia.
Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menjelaskan, pertemuan bilateral tersebut membahas peningkatan kerjasama antar kepolisian di dua negara tetangga, khususnya dalam memerangi kejahatan narkoba.
Kata dia, pertemuan bilateral itu merupakan pertemuan rutin setiap tahun, yang sudah dimulai sejak 2005 silam.
“Yang kami bahas peningkatan kerjasama, kita tukar menukar informasi dan juga data-data terbaru termasuk jenis narkoba baru yang mungkin harus kita ketahui bersama kerjasama ini sudah 11 tahun berjalan dan kita ingin lebih diperkuat,” ucap Ari Dono.
Lanjut Ari Dono, ancaman narkoba di Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan trend pengungkapan kasus pun sama-sama mengalami peningkatan tiap tahun.
Pati Polri bintang tiga itu menuturkan, sepanjang tahun 2017 hingga September, Bareskrim Polri mencatat sedikitnya lebih dari 2 ton Sabu-Sabu berhasil disita polisi di Indonesia
Sementara di Malaysia kata dia, dalam kurun waktu di tahun 2017 hingga September tercatat 600 Kg lebih Sabu-Sabu disita pihak Polisi Diraja Malaysia.
“Di Malaysia itu banyak juga sitaannya ada 600 Kg lebih. Kalau dibanding jumlah polisi dan jumlah masyarakat disana, tentu ini jumlah yag sangat besar. Jadi masalah yang kita hadapi ini banyak kesamaan,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut kata Ari Dono, wilayah pantai yang panjang dan banyaknya pulau kecil di Malaysia dan Indonesia, juga masih menjadi kendala karena rawan digunakan sebagai jalur tikus peredaran narkoba di kedua negara.
“Dinamika narkoba di Malaysia dan Indonesia disebabkan jaringan narkoba yang ditekan keras di Filipina. Jaringan itu kemudian masuk ke Malaysia dan Indonesia,” imbuh Mantan Kapolda Sulteng itu..
Sementara itu, Pengarah Jawatan Siasatan Jenayah Narkotika (JSJN) Polisi Diraja Malaysia, Commisioner of Police (CP) Datuk Seri Mohmad Bin Salleh mengatakan, setelah pertemuan bilateral ke 11 tahun ini, kerjasama antara Polri dan Polisi Diraja Malaysia akan ditingkatkan lebih erat lagi.
Kata dia, dua lembaga kepolisian negara itu juga akan segera membentuk kerjasama lebih detil di tingkat polisi kewilayahan terutama yang letak wilayahnya berbatasan di dua negara.
“Selepas pertemuan ke 11 ini, kita tidak lagi pertemuam satu tahun sekali. Selama ini bilateral gantian setiap tahun, tapi ke depan kita akan lebih sering dan kerjasama juga dilakukan dengan kelompok kelompok kecil yang fokus ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia,” terangnya.
(Rahmat)