Ketua GP Ansor NTB, H. Zamroni.
Mataram, NewsMetropol – Polemik merger PD BPR NTB menjadi PT BPR kini memasuki babak baru.
Pasalnya, pengakuan para tersangka adanya aliran dana ke pihak eksektif dan legislatif tentunya mengagetkan banyak pihak.
Lebih-lebih nama Sekda Provinsi NTB Rosiadi Sayuti masuk dalam pusaran kasus ini sehingga sontak membuat publik terkejut sekaligus menyayangkan jika hal itu sampai terjadi.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua GP Ansor NTB, H. Zamroni meminta agar pihak penegak hukum untuk segera mengusut tuntas adanya indikasi suap ini agar permasalahan ini tidak berlarut – larut.
“Pada dasarnya kita harus mengedepankan asas praduga tidak bersalah, untuk itu kami meminta baik pihak kepolisian dan kejaksaan segera mengusut pengakuan para tersangka itu agar hal ini menjadi jelas dan tidak merugikan banyak pihak baik itu di eksekutif maupun legislatif, ujar Zamroni, Selasa (6/3).
Lebih lanjut Zamroni menegaskan, bahwa hal ini juga dimaksudkan agar nama baik para pihak yang disebutkan para tersangka itu pulih bilamana memang pengakuan itu tidak benar.
Kata dia, jangan karena sesuatu kekecewaan kemudian membuat fitnah dan hoax yang meresahkan masyarakat.
“Kami ini sedang memerangi hoax, jadi kami sangat berharap pihak kejaksaan khususnya segera mengusut dugaan tersebut sehingga jelas yang mana hitam dan yang mana putihnya,” harap Zamroni.
Selain itu, Zamroni juga berpesan agar semua pihak mampu menahan diri, terlebih – lebih saat ini NTB sedang berada pada tahun politik yang sangat berpotensi menimbulkan gesekan yang mengancam kondusifitas daerah.
“Jangankan isu – isu seperti ini dibiarkan tanpa ditindaklanjuti karena akan menjadi komoditas politik para elit. Pernyataan ini kami keluarkan sebagai bagian dari komitmen GP Ansor menjadi garda terdepan mengawal kondusifitas di NTB,” imbuhnya.
“Nah untuk itu pada bulan maret ini kami akan mengadakan Kirab Satu Negeri di NTB yang akan dihadiri oleh ribuan Banser se NTB dan Indonesia dan akan dipusatkan di Kota Mataram dan di Bagu Lombok Tengah,” pungkasnya.
(Rahmat)
