Reporter : Pujo S | Editor : Widi Dwiyanto
BLORA, NEWSMETROPOL.id – Ini bukti nyata bahwa Bupati Blora, H. Arief Rohman ingin kembangkan sektor peternakan sapi dan pertanian di Blora. Yakni dengan menggandeng bapak angkat, PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) sebagai Bapak Angkat untuk mengembangkan sektor peternakan, dan PT Wilmar Padi untuk kembangkan sektor pertanian.
Bermodalkan sebagai wilayah dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah, kedua di Indonesia, Blora kini tengah bersiap untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dari Pemerintah Pusat, melalui penguatan pada sektor peternakan dan pertanian.
Strategi untuk mengembangkan dua sektor tersebut, Bupati Arief Rohman menggandeng PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) sebagai ‘Bapak Angkat’ untuk mengembangkan sektor peternakan. Sekaligus juga menggandeng PT Wilmar Padi untuk kembangkan sektor pertanian.
“Dengang menggandeng bapak angkat itu, potensi peternakan di Blora yang begitu besar agar bisa dibina supaya semakin banyak peternak sapi yang berkelompok. Sebagai Bapak Angkat, PT. LSAJ akan membina para peternak di Blora kita agar bisa lebih modern,” tandas Bupati Arief.
Dikemukakan, selama ini sapi yang ada asal dipelihara, nantinya harus jelas per hari harus naik berapa Kilogram targetnya.
”Termasuk nanti pengetahuan soal pakan dan sebagainya juga akan didampingi,” tandas Bupati saat menghadiri Sosialisasi KUR Peternakan dan Kemitraan Farmer Engagement Program PT. Wilmar Padi Indonesia, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jumat (09/08/2024)
Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie Triyono, Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Tri Melasari, Koordinator FEP PT. Wilmar Padi Indonesia, Andi Bahtiar, juga Koordinator Rice Mill PT. Wilmar Padi Indonesia, Sudarsono, Forkopimda Blora, sejumlah Kepala OPD. Sementara itu dari sektor Perbankan, hadir pimpinan Bank Mandiri Blora, BRI Blora, dan BNI Cepu.
Ketahanan Pangan
Lebih lanjut disampaikan Bupati Arief, Presiden Jokowi melalui Menteri Pertanian dan juga Presiden terpilih, nantinya memiliki concern terhadap sektor pertanian dan peternakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Termasuk kaitannya dengan program KUR Peternakan sapi, yang akan menyasar para peternak, salah satunya di Kabupaten Blora.
Dikemukakan, ada informasi dari Direktur PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie Triyono, yang menawari sanggup tidak 20 ribu ekor untuk KUR di Blora. Hal ini tergantung Kades dalam membina masyarakatnya.
”Nanti dijelaskan mekanisme, biaya pembiayaanya, dan sebagainya seperti apa,” ungkap Bupati.
Atas tawaran itu, dihadapan Forkopimcam, Kades/Kalur se -Blora, hingga Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Gapoktan, Bupati Arief menyambut baik dan meminta kepada Dinas terkait untuk segera menyiapkannya. Pasalnya, lewat program tersebut, diharapkan peternak di Kabupaten Blora akan mampu meningkatkan produktivitas usaha serta memperluas skala usahanya.
Dengan demikian, lanjutnya, disamping ketahanan pangan nasional bisa terpenuhi, para peternak dari Kabupaten Blora ikut sejahtera serta dapat memiliki bekal ilmu dalam mengelola peternakan yang modern.
“Intinya setelah ini ditindaklanjuti dengan dinas terkait, Dinas PMD, Dinas P4, Kabag Perekonomian, kami minta untuk menjadi koordinator, nanti tolong masing-masing Kades/Kalur segera menindaklanjuti, segera menunjuk perwakilannya, juga kemudian dari TNI-Polri mohon untuk dukungannya,” papar Bupati
Berkaitan dengan kemitraan bersama PT Wilmar Padi, Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu ingin agar nantinya semakin banyak petani maupun kelompok tani Kabupaten Blora yang bisa dilibatkan dalam kemitraan tersebut. Untuk itu pihaknya minta agar pihak PT Wilmar bisa memaparkan program tersebut di hadapan para Forkopimcam dan Kepala Desa/Kalur di Blora.
“Kita undang Wilmar pada kesempatan ini karena saya dapat informasi kalau Wilmar punya binaan 100 Hektar. Kita ingin nanti dikembangkan lagi. Para Kades juga kita undang disini karena punya lahan bengkok juga, sehingga kalau bisa nanti bengkoknya bisa jadi percontohan. Kalau kades sudah memberi contoh, nanti Kades dalam mengajak warganya jadi lebih mudah,” katanya.
Kedepan, diharapkan binaan PT Wilmar Padi yang ada di Kabupaten Blora bisa semakin bertambah. Sehingga tidak hanya 100 Hektar saja, melainkan bisa lebih dari itu kedepannya.
Sementara itu, Direktur PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie Triyono, memerinci, nantinya bila para petani peternak Blora bisa berkomitmen serius dalam menyukseskan program tersebut, maka alokasi sapi yang dikerjasamakan masih berpeluang untuk dapat ditingkatkan.
“Tolong Pak kades dan Pak Lurah, kalau nanti misalnya 20 ribu ekor kurang, bisa kita tambah jadi 30 ribu, sepanjang Bupati dan Kades komitmen membentuk kelompok tani. Nantinya satu Poktan minimal 25 orang, satu kelompok itu satu orangnya bisa dapat 5 ekor sapi dan mudah-mudahan Bupati bisa sebelum Bulan Oktober terbentuk,” papar Arie.
Dikemukakan, dengan jumlah sapi yang banyak tersebut, pihaknya mengungkapkan bakal membangun pabrik di wilayah Kabupaten Blora. Termasuk untuk memastikan ketersediaan pakan bagi sapi-sapi. Kepada pihak perbankan, Arie meminta dapat hadir memberikan pelayanan program KUR kepada para peternak. Mengingat bahwa program KUR merupakan program dari pemerintah.
“Saya minta perbankan untuk siap siap hadir, himbauan dari Pemerintah bahwa KUR itu hukumnya wajib, kami minta pada masyarakat Blora selagi persyaratan terpenuhi, saya jamin KUR akan cair,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator FEP PT. Wilmar Padi Indonesia Andi Bahtiar berharap melalui program kemitraan dengan para petani tersebut bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten Blora.
“Ini cita-cita kami ingin meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara produksi mereka meningkat, pendapatan juga meningkat. Harapannya kita bisa berkontribusi terhadap ketahanan pangan Indonesia,” ungkapnya
Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Tri Melasari, mengapresiasi dukungan serius Pemerintah Kabupaten Blora dalam memajukan sektor pertanian dan peternakan di Blora. Termasuk dengan menggandeng sektor swasta.
“Kami sangat mendukung dan dari Kementrian Pertanian akan melakukan pendampingan kalau ada kesulitan-kesulitan, nanti kita dari pusat, provinsi akan membantu,” terangnya.