Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid bersama Guru pada peringatan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-72, Sabtu (25/11).
Giri Menang, Metropol – Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid mengatakan, kelahiran PGRI bertujuan untuk mereduksi segala bentuk perbedaan dan potensi perpecahan kelompok yang terjadi di kalangan guru.
“Ketika itu, puluhan organisasi guru bersatu membentuk satu-satunya organisasi profesi guru, untuk kemudian membangun kekuatan bersama antar anggota agar kuat dan berwibawa mengawal mutu pendidikan dan memperjuangkan profesi guru dan tenaga guru,” ujar H. Fauzan Khalid saat memimpin upacara bendera peringatan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-72 di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu (25/11).
Mengusung tema “Membangkitkan kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etis kerja untuk penguatan pendidikan karakter” upacara peringatan Hari PGRI di Lobar diikuti oleh ratusan guru, pelajar se-Lombok Barat dan jajaran kepala SKPD Lombok Barat.
Lanjut Bupati Lobar, meski saat ini ada upaya mendorong kembali situasi seperti sebelum lahirnya PGRI, namun ia optimis PGRI akan tetap kokoh menjaga persatuan dan kesatuan guru Republik Indonesia.
“Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah bahwa Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 telah menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN),” tegasnya.
Hal tersebut kata dia diperkuat dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Baginya, penetapan ini bukanlah suatu kebetulan historis, melainkan sebuah pengakuan bahwa sejarah perjuangan PGRI merupakan perjuangan sistematis dan komprehensif bagi seluruh guru.
Tidak lupa, dalam kesempatan itu atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Bupati Lobar mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas penetapan guru sebagai profesi sehingga kesejahteraan dan kualitas guru mendapat perhatian yang baik.
(Rahmat)