Kasi P2M BNN Kota Batu, Kompol Edi H.K.
Batu, NewsMetropol – Menggalakkan proteksi bagi usia dini dari peredaran Narkoba adalah prioritas BNN Kota Batu, hal itu disampaikan Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kota Batu, Kompol Edi H.K., di Hotel Purnama, Kamis (5/4).
Menurut Edi, kondisi Indonesia yang darurat Narkoba dengan Kota Batu yang sudah menjadi kota tujuan wisata mendunia harus disikapi dengan serius.
Dia mengatakan, BNN Kota Batu memiliki strategi khusus untuk menghadapinya dengan 3 strategi yang akan dilaksanakan. Pertama, mensosialisasikan bahaya narkoba dengan turun ke desa-desa.
“Saya tidak akan lelah untuk turun ke mana-mana, ke desa sampai ke ujung, menyuarakan yang namanya tolak narkoba,” kata Edi.
Kedua memasang baliho di banyak tempat diseluruh sudut Kota Batu, lanjutnya.
Ketiga, kata Edi, BNN Kota Batu tidak bosan memohon kepada siapapun, baik itu kelompok pemerintah, kelompok organisasi masyarakat, kelompok pendidikan agar mengambil kebijakan sebagai bentuk responsif dalam melindungi generasi bangsa lepas dan menolak Narkoba.
Edi mengatakan, dengan regulasi tertentu mereka harus membentuk relawan Satuan tugas agar lingkungannya bisa terselamatkan.
“BNN Kota Batu juga siap melatih para penggiat masyarakat agar kedepannya mereka bisa secara mandiri mengadakan kegiatan di lingkungan,” katanya.
Kasi P2M BNN Kota Batu ini juga menjelaskan, terkait skala prioritas, pada pertengahan 2017 hingga 2018 adalah memproteksi regenerasi usia dini melalui pengenalan dan pemaparan secara sederhana bahaya Narkoba.
“Selain itu proteksi terhadap anak melalui makanan juga harus di jaga,” ujarnya.
Menurut Edi, Anak jangan dibiasakan jajan, lebih baik makanan dibawakan dari rumah, karena dengan jajanan para pengedar narkoba ingin melemahkan generasi sejak dini dengan tujuan anak anak ketagihan dan pasar mereka semakin meningkat.
Berbicara masalah kepedulian masyarakat Kota Batu tentang bahaya narkoba, saat ini semakin meningkat, hal itu dibuktikan dengan banyaknya laporan dari masyarakat secara pribadi ataupun dari lembaga lembaga pendidkan.
Pada tahun 2018 ini tercatat sekitar 60 orang yang ditangani BNN Kota Batu dan dilakukan pengobatan, 80 persen adalah Pelajar.
“Mendengar jumlah yang semakin meningkat memang miris sekali, namun kami katakan itu adalah hal baik, berarti sikap kepedulian masyarakat meningkat dan kewaspadaan lingkungan juga meningkat,” jelasnya.
Sekarang mereka memang ketahuan sebagai pengguna, masih kata Edi, BNN akan menindaklanjuti melalui perawatan, pengobatan dan pembinaan sehingga mereka bisa berhenti menggunakan Narkoba.
(Yud/Rin)