
Pencarian wisatawan mancanegara (wisman) asal Korea Selatan (Korsel) yang tenggelam di perairan Gili Trawangan, Senin (17/9).
Lombok Utara, NewsMetropol – Memasuki pencarian hari ke-6 terhadap satu wisatawan mancanegara (wisman) asal Korea Selatan (Korsel) yang tenggelam di perairan Gili Trawangan, pada Senin (17/9) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram menambah armadanya untuk melakukan pencarian.
Kapal Rescue Boat (RB) 220 Mataram diterjunkan untuk membantu proses pencarian yang telah dilakukan sebelumnya oleh tim rescue Pos Siaga SAR Bangsal bersama dengan instansi/pihak terkait sejak Rabu (12/9) hingga saat ini.
Sebelumnya, kapal RB 220 Mataram yang sandar di pelabuhan Badas Sumbawa sejak tanggal 9 September 2018 dalam rangka siaga khusus Sail Moyo Tambora diberangkatkan untuk melakukan pencarian bersama tim sar gabungan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya saat on board di kapal RB 220 Mataram memaparkan, memasuki hari ke-6 pencarian terhadap warga korea yang hilang di sebelah utara Gili Trawangan, ada dua alut dari basarnas mataram yang digerakan yaitu Rescue Boat 220 Mataram dan rubber boat yang berada di pelabuhan Bangsal. Tingginya gelombang dan arus yang kencang merupakan kendala yang menyulitkan tim SAR menemukan korban.
“Untuk fokus area pencarian ada di Gili Trawangan, Gili Meno menuju arah utara terkait area yang kita cari pada hari ini,” tambah Nyoman.
Seperti di ketahui sebelumnya, dua orang WNA asal Korea di tenggelam saat melakukan snorkling di pantai Gili Trawangan. Satu orang di temukan di pesisir pantai dalam keadaan meninggal dunia, dan satu orang hilang.
Hingga jam 6 sore (Red.17/9), satu korban atas nama Park Ji su (22) jenis kelamin perempuan belum berhasil ditemukan, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari. Dikabarkan korban bersama teman prianya atas nama Seo Hyeong Do (18) yang berasal dari negara yang sama dengan korban melakukan snorkling di perairan Gili Trawangan. Sekitar setengah jam kemudian Seo Hyeong Do ditemukan tidak bernyawa di pesisir pantai tanpa menggunakan pelampung dan fin, sedangkan Park Ji Su menghilang dan masih dalam pencarian.
(Amrin)