Pjs. Bupati Lobar, H. Lalu Saswadi dan Kepala SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya.
Giri Menang, NewsMetropol – Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan sebagian besar wilayahnya merupakan perairan, tingkat kecelakaan yang terjadi di wilayah perairan, baik karena faktor cuaca maupun kelalaian manusia juga cukup tinggi.
Dalam hal ini, peran Tim SAR dalam melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan sangatlah besar, Tim SAR senantiasa harus siap sedia setiap saat memberikan pertolongan pertama.
Hal itu dikatakan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar H. Lalu Saswadi saat membuka Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue-SAR) di Aula Kantor Badan SAR Nasional Mataram, Senin (26/3).
“Pelatihan seperti ini sangat penting artinya agar skill yang dimiliki tim SAR dapat meningkat dari waktu ke waktu,” imbuhnya.
Saswadi mengatakan, selaku anggota tim SAR, baik perorangan maupun dalam bentuk tim, keberhasilannya dalam tugas sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
“Untuk itu saya berharap agar intensitas pelatihan seperti ini sering dilaksanakan agar para anggota tim SAR bisa bekerja profesional sebagaimana yang tertera dalam azas SAR yakni cepat, tepat dan handal,” ujar Saswadi.
Dikatakannya kembali, bahwa tanggung jawab pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan, serta bencana tidaklah hanya menjadi tanggung jawab relawan SAR saja, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
Untuk itu dirinya meminta agar kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak, baik dengan pemerintah maupun masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Tujuannya agar penyelenggaraan bantuan operasi pencarian dan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan berhasil.
“Dan kepada seluruh peserta pelatihan saya minta untuk mengikuti proses ini dengan disiplin dan bersungguh-sungguh,” kata Saswadi.
“Jadikan momen ini sebagai ajang untuk mengasah kemampuan yang telah ada dan menambahnya dengan kemampuan baru yang dibutuhkan dalam menjalan tugas penyelamatan,” lanjutnya.
Pelatihan potensi pencarian dan pertolongan ini dilaksanakan selama 5 hari di Perairan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018.
Sementara itu Kepala SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya mengatakan, Basarnas tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan instansi pemerintah dan masyarakat dalam setiap operasinya, seperti pencarian dan pertolongan khususnya pada kecelakaan pelayaran dan penerbangan yang berskala besar, maupun operasi dalam penanganan musibah baik kecelakaan.
“Basarnas dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah bersepakat untuk dapat menjalin kerja sama dalam menyiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan ini karena hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab Basarnas,” jelasnya.
Dalam Undang-undang Nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan disebutkan, bahwa Badan SAR Nasional atau Basarnas merupakan instansi pemerintah yang berkompeten di bidang pencarian dan pertolongan.
“Kita sebagai sebagai leading sector dalam upaya pencarian dan pertolongan di indonesia,” kata I Nyoman.
Dia juga menuturkan, melalui pelatihan ini, diharapkan akan terciptakan sumber daya manusia yang handal dan profesional, sehingga pada saat terjadi kecelakaan dimanapun dan kapanpun diharapkan bagi peserta kegiatan pelatihan ini, dapat mengaplikasikan baik ditempat tugas, maupun di tempat tinggal.
(Rahmat)