IMG-20220614-WA0019

Penulis : Kontributor Humas Polres TTS | Editor : Efraim Baitanu Fan

NTT, newsmetropol.id – Betceba Selan (44) warga Desa Belle, Kecamatan KiE, di temukan tewas gantung diri di atas pohon natbone.

Kapolres TTS AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, SIK., melalui Kapolsek KiE Ipda Sunaryo, SH., menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil interogasi kepada para saksi suami korban Danial Benu dan adik korban Agustinus Selan keduanya memberikan keterangan bahwa sebelumnya pada hari Minggu (12/06/2022) sekira pukul 20:00 wita antara korban dan kedua saksi makan malam bersama dan korban mengeluh jika pada saluran kerongkongan saat makan dan minum terasa sakit sekali di duga gondok tenggorokan atau kanker tenggorokan dan korban sering mengeluh, dengan meminta saksi suami korban untuk pergi periksa ke rumah sakit namun suami meminta korban bersabar untuk menjual hewan dulu baru pergi periksa ke rumah sakit.

BACA JUGA : 75 Personil Gabungan di Siagakan Laksanakan Ops Patuh Turangga 2022 di Kab TTS

BACA JUGA : Meriahkan HUT Bhayangkara ke-76, Personil Kodim 1621 TTS Ikut Donor Darah

Selanjutnya pada Senin (13/06/2022) sekira pukul 03:30 wita dini hari situasi masih gelap, korban keluar rumah dengan alasan buang air kecil tanpa sepengetahuan suami, setelah 30 menit kemudian korban tidak kunjung pulang maka suami korban Daniel Benu pergi mencari korban di sekitar WC dan pekarangan rumah namun tidak ditemukan, sehingga suami korban membangunkan saudara kandung korban Agustinus Selan saksi 2 untuk membantu mencari korban namun korban tetap tidak ditemukan.

Baca Juga:  Gubernur Jawa Tengah Resmikan Pameran Produk Inovasi 2025 di Blora

Dengan demikian karena suami korban terus gelisah dan terus mencari korban sehingga pada pukul 05:00 wita, suami menemukan korban menemukan korban sudah tidak bernyawa dalam posisi tergantung di atas pohon natbone, dengan jarak TKP dan rumah 500 meter di belakang rumah, selanjutnya suami korban menyampaikan peristiwa naas yang menimpa korban yang adalah istrinya kepada keluarga dan pemerintah desa setempat untuk dilaporkan ke aparat Kepolisian.

Setelah mendapatkan laporan dari aparat desa per telepon Kapolsek KiE Ipda Sunaryo, SH., langsung melanjutkan laporan ke Polres TTS dan di back up Identifikasi Sat Reskrim Polres TTS di pimpin langsung Paur Iden Bripka Purwanto, S.Sos., langsung turun ke TKP dan melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Baca Juga:  Gubernur Jawa Tengah Resmikan Pameran Produk Inovasi 2025 di Blora

Selanjutnya setelah dilakukan olah TKP korban ditemukan dalam posisi tergantung dengan leher terlilit tali kain, lidah menjulur keluar dan di kemaluan keluar cairan putih, sementara hasil visum et repertum luar yang dilakukan oleh dr. Edgar M. Siahaan dokter pada Puskesmas KiE menyimpulkan bahwa korban sudah meninggal lebih dari 6 jam akibat tersumbatnya saluran pernapasan karena gantung diri dan dari ciri-ciri jasad korban, korban murni gantung diri sehingga jasad korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan dan keluarga menerima kematian korban dengan murni gantung diri.

“Dari kesimpulan hasil olah TKP secara hukum ditemukan motif utama korban gantung diri berdasarkan hasil interogasi para saksi suami dan saudara kandung korban di TKP adalah bahwa diduga kuat korban meninggal gantung diri akibat depresi karena korban menderita sakit hemoroid di leher korban yang tidak kunjung sembuh dan sering mengeluh sakit saat makan dan minum namun tidak ditanggapi keluarga dan suami sehingga korban diam dan gantung diri,” tutup Kapolsek KiE Ipda Sunaryo, SH.

KOMENTAR
Share berita ini :