Polda NTB

Kasubdid PID Bidhumas Polda NTB Kompol R. Sudjoko A. S.Sos. PS. saat sosialisasikan tentang Radikalisme Khusus Isis di Ponpes Al-Yaumi, Jumat (29/11).

Mataram, NewsMetropol – Membangun Opini Publik di Ponpes Al-Yaumi agar tidak terpengaruh oleh paham radikalisme khusus ISIS, kegiatan tersebut di lakukan oleh Humas Polda NTB, yang kali ini bertempat di Pondok Pesantren Al-Yaumi di Jln. Swasembada Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Jumat (29/11).

Aksi dari Program Quick Wins Polri kegiatan Pembentukan dan Pengefektifan Satgas Ops Polri Kontra Radikal dan Deradikalisasi khusus ISIS ini disambut secara meriah oleh masyarakat setempat dan para santri.

Kasubdid PID Bidhumas Polda NTB Kompol R. Sudjoko A, S.Sos PS., bersama anggota dengan cara bersilaturahmi ke pengurus Ponpes Al-Yaumi dan disampaikan tentang bahayanya paham radikalisme serta cara membentenginya.

Baca Juga:  Jajaran Polda Banten Ikuti Live Streaming Ceramah di Mabes Polri, UAS Tekankan Pentingnya Toleransi Beragama

Kompol R. Sudjoko mengatakan, pengaruh radikalisme khusus ISIS ini harus kita cegah dan tangkal agar tidak menjadikan keresahan dan mengganggu kesetabilan sosial.

Sehingga perlunya langkah-langkah, seperti membangun opini publik agar satriawan/santriwati tidak terpengaruh dengan paham radikalisme dan untuk mengkontranya, dapat di lakukan melalui kegiatan melalui, meningkatkan pengawasan untuk memfilter terhadap pengaruh-pengaruh yang menjurus ke radikalisme.

Selektifitas dalam mengakses informasi di medsos dengan menyelidiki website, kanal, link dan akun serta lebih jeli atau teliti dalam membaca kontennya termasuk sumber (penulis), “Saring sebelum Sharing.”

“Memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep “Khilafah” kepada pengurus dan para santri secara berkesinambungan,” ujar Kompol R. Sudjoko.

Baca Juga:  Beri Masukan Melalui Rapat Akselerasi Transformasi Polri : Kapolri Gandeng Pakar, Akademisi dan Pemerhati Kepolisian

Ditempat yang sama Pengurus Ponpes Al-Yaumi Hj. Neni menuturkan, kalau silaturrahmi dan dialog seperti ini  terus dilakukan menjadi lebih terbimbing dan paham, dirinya juga mengapresiasi upaya dari Kepolisian dan apabila ada oknum yang menyebarkan paham radikalisme di lingkungannya, pihaknya siap menghubungi pihak Kepolisian.

Pancasila adalah idiologi dasar bagi negara Indonesia yang merupakan rumusan dan pedoman yang di bentuk secara kesepakatan bersama oleh seluruh rakyat Indonesia.

“Sehingga diperlukan penjagaan dan pemaknaan agar tetap utuh menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam Kebhinekaan Tunggal Ika berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.

(Rahmat)

KOMENTAR
Share berita ini :