IMG-20251105-WA0024
Reporter : Bahrun | Editor : Widi Dwiyanto

KENDARI, NEWSMETROPOL.id – Polemik Masyarakat Tapak Kuda terus berlanjut, hari ini Rabu tanggal 5 November 2025 Masyarakat Tapak Kuda bersama GEMPA Indonesia dan BEM Universitas Halu Oleo kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Rabu (05/11/2025)

Salianto, SM., MM., selaku Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda (GEMPA) Indonesia, dihadapan awak media mengungkapkan bahwa kehadiran mereka bersama Masyarakat Tapak Kuda dan BEM UHO di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara ingin bertemu langsung dengan Gubernur dan Wakil Gubenur Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menyampaikan persoalan yang sedang terjadi di Tapak Kuda Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Lanjut Salianto, dimana tanah masyarakat di area segi tiga Tapak Kuda yang luasnya sekitar 25 hektar, akan di rampas dan di rampok oleh mafia-mafia tanah yang menggunakan label Kopperson yang sudah berakhir HGU-nya sejak tahun 1999.

“Namun kehadiran kami di kantor Gubernur Sulawesi Tenggara tidak ditemui langsung oleh Bapak Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka selaku Gubernur ataupun Bapak Ir. Hugua selaku Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, kami hanya ditemui oleh Kasat Pol PP, Asisten III dan Kepala Biro Hukum, padahal harapan kami bisa ditemui langsung oleh Gubernur atau Wakil Gubernur,” katanya.

Baca Juga:  BPS Blora Gelar Survei Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Salianto mengatakan, bahwa dirinya sudah masuk di ruang lobby dalam kantor Gubernur Sulawesi Tenggara namun dengan harapan akan ketemu Gubernur dan Wakil Gubernur, Justru mereka tak menemui kami, dengan hati yang kesal kami keluaar dari di dalam ruangan mereka.

“Ini menjadi Preseden buruk bagi mereka di mata masyarakat, pemuda dan mahasiswa sulawesi tenggara,” katanya.

“Beberapa ibu-ibu teriak-teriak atas kekesalannya karena mereka tidak ditemui Gubernur atau Wakil Gubernur. Saat pemilihan Gubernur mereka tebar pesona dan selalu hadir untuk menemui dan merayu kami agar mendapatkan dukungan tetapi setelah mereka menjabat untuk bertemu dan berdialog saja dengan kami masyarakat tapak kuda tidak dibukakan ruang, padahal semestinya pejabat itu harus selalu hadir ditengah-tengah masyarakat demi menyelesaikan persoalan masyarakat agar tidak terjadi konflik horizontal di Sulawesi Tenggara,” tegasnya.

Baca Juga:  BPS Blora Gelar Survei Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Labih lanjut Salianto mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat kecewa dengan sikap yang dipertontonkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi tenggara hari ini di hadapan mahasiswa, pemuda dan masyarakat.

“Olehnya itu, saya berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara agar bisa hadir ditengah-tengah masyarakat Tapak Kuda. Jika mereka tidak hadir di Tapak Kuda untuk menemui masyarakat maka kami dari GEMPA Indonesia mengingatkan bahwa kami akan konsolidasi besar-besaran dengan melibatkan semua kampus di Kota Kendari serta Ormas dan OKP untuk mengepung kantor Gubernur demi membela hak-hak masyarakat Tapak Kuda,” ujarnya.

Lanjut Salianto, kami juga siap mengepung rumah jabatan Gubernur maupun rumah jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara agar mereka membuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengar keluhan masyarakat terkait persoalan yang sedang terjadi di Tapak Kuda Kota Kendari.

“Kami tidak segan segan akan melaporkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia,” pungkas Salianto.

KOMENTAR
Share berita ini :