lobar2

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid bersama tim survey MNEKĀ 2018, Jumat (13/7).

Lombok Barat, NewsMetropol – Setelah event Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 yang pembukaannya di lokasi Pelabuhan Lembar pada bulan Mei lalu, Lombok Barat kembali dilirik untuk menjadi lokasi penyelenggaraan event internasional.

Event itu adalah semacam konferensi internasional yang akan melibatkan para mahasiswa, pelajar, akademisi dari Australia, Selandia Baru dan negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam Asean untuk fokus membahas issu global terkait terorisme dan wawasan kebangsaan.

Acara digagas oleh Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukkam) RI yang menugaskan beberapa orang untuk melakukan penjajagan lokasi, kesediaan pemerintah daerah, serta kajian terhadap aspek keamanan di lokasi yang dijajaki.

Tim tersebut terdiri dari Kolonel Kun Wardana, Kombes Pol Drs. Sutekad Mujiharjo, SH., MH., Wahyu Permana, dan Khairuman.

Pimpinan tim penjajagan, Kolonel Kun Wardana mengatakan, bahwa seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Lombok sedang dijajaki sebagai lokasi konferensi yang akan diselenggarakan pada tanggal 4-6 Agustus 2018 nanti.

Baca Juga:  Gubernur Jawa Tengah Resmikan Pameran Produk Inovasi 2025 di Blora

Hal tersebut disampaikannya ketika bertemu Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid di ruang kerjanya, Jum’at (13/7).

Fauzan didampingi oleh Kepala Bakesbangpol Lobar, H. M. Fajar Taufik beserta staff saat mendengarkan paparan tim Kemenkopolhukkam tersebut.

Dalam konferensi tersebut, selain membahas wawasan kebangsaan yang terkait dengan globalisasi dan terorisme, konfrensi juga akan membahas tentang fenomena media sosial sebagai alat penyebaran berita.

“Selain trend positif, trend-trend negatif pun sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan berbangsa. Media sosial yang menjadi trend pun justru banyak menjadi alat penyebaran berita hoax,” papar Kun Wardana.

Lombok Barat, menurut Bupati yang memenangkan kontestasi Pilkada pada 27 Juni itu, memiliki banyak potensi untuk menjadi sasaran riset di bidang toleransi dan stabilitas keamanan.

Baca Juga:  14 Penerima SK Perpanjangan Jabatan Kepala Desa Resmi Dikukuhkan Bupati Lutim

“Walau masuk dalam kategori rawan, kita sukses menyelenggarakan Pilkada dengan aman,” ujar Fauzan yang saat Pilkada berpasangan dengan mantan Ketua DPRD Lobar, Hj. Sumiatun.

Kondisi keamanan tersebut, kata Fauzan, ditopang oleh koordinasi yang baik dengan Forkopimda sehingga mampu mendeteksi dini hal-hal yang negatif bagi keamanan.

“Sampai saat ini Lobar tempat yang aman dan terbebas dari terorisme,” pungkas Fauzan.

Demikian juga dalam hal toleransi antar agama, Lobar dinilai sangat aman. Walau penduduknya lebih dari 6% adalah penganut umat Hindu dan agama lainnya, mereka bisa rukun berdampingan dengan umat Islam yang mayoritas dan lebih dari 92%.

Tim penjajakan dari Kemenkopulhukkam tersebut tidak hanya menggali informasi dari Bupati selaku orang nomor satu di Lobar, namun juga akan mendatangi Kapolres Lobar dan Dandim 1606 Lobar di hari yang sama.

(Rahmat)

KOMENTAR
Share berita ini :