IMG-20250925-WA0038
Reporter : Bagas | Editor : Widi Dwiyanto

BLORA, NEWSMETROPOL.id – Pabrik Gula (PG) PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang berlokasi di Todanan, Kabupaten Blora resmi mengakhiri giling tebu lebih awal dari jadwal yang direncanakan. Pasalnya, dari hasil analisa tanggal 23-24 September 2025 menunjukan penurunan performa pada boiler.

Krisna Murtiyanto selaku Direktur Operasional PT GMM menyampaikan, bahwa langkah-langkah penanganan dan optimalisasi kapasitas sudah dilakukan untuk mengupayakan giling tetap dapat berlangsung lebih lama. Namun, kebocoran pada pipa boiler sudah tidak dapat ditangani lagi. Sehingga pada Rabu (24/09/2025), pihaknya bersama jajaran Direksi PT GMM menggelar rapat pengambilan keputusan bersama dengan seluruh manajer.

“Dengan mempertimbangkan kondisi boiler yang sudah tidak dapat diupayakan lagi, maka kita sepakati dengan terpaksa tutup giling tanggal 25 September 2025, penerimaan tebu terakhir pada tanggal 24 September 2025 pukul 24.00.” ucap Krisna, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/09/2025).

Sementara itu, Sri Emilia Mudiyanti selaku Plt. Direktur Utama PT GMM menjelaskan, pihaknya memiliki dua unit boiler dan keduanya mengalami kerusakan yang cukup parah.

Baca Juga:  PTP Gelar CFO Talk : “Strengthening the Basics” Memperkuat Pondasi Bisnis dan Memitigasi Risiko-risiko Utama

Keputusan behenti giling ini terpaksa diambil secara mendadak, karena adanya kondisi yang sudah tidak dapat diupayakan perbaikannya dalam waktu yang singkat.

Emilia menambahkan, perbaikan-perbaikan sebelum memasuki musim giling sudah dilakukan dengan baik, namun kerusakan terjadi pada titik yang sangat vital.

“Kami harus mengambil keputusan segera dengan kondisi yang sangat kritis ini, karena apabila dipaksakan dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi. Kami meminta maaf kepada mitra petani yang hasil panennya belum dapat kami serap secara maksimal karena kondisi pabrik saat ini. Sungguh ini bukan hal yang kami inginkan, keputusan ini sangat berat sekali dan di luar prediksi kami sebelumnya,” ujarnya.

Ia menerima keluh kesah para petani lantaran PT GMM tutup giling lebih awal yang menyebabkan tebu milik mereka belum dapat digiling sepenuhnya. Mereka harus mengirim hasil panennya ke PG lain.

Sebagai bentuk perhatian atas hal tersebut, PT GMM saat ini akan memberikan bantuan fasilitas crane untuk memindahkan tebu dari truk petani ke tronton serta fasilitas jembatan timbang apabila petani membutuhkan.

Baca Juga:  Silaturahmi Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Bersama Media

Pihaknya melaporkan, realisasi sementara per tanggal 24 September 2025 total tebu tergiling sebanyak 218.771,12 ton atau 54,6% dari target gling tahun ini sebesar 400.000 Ton. Perolehan Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 11.608,05 Ton dan masa giling harus ditutup di 112 hari dari target semlua 150 hari giling.

Pihak PT GMM berencana melakukan komunikasi degan para petani, stakeholder, forkopimda dan juga bersurat kepada Komisi B DPRD Kabupaten Blora. Selain itu, Direksi juga akan melaporkan terkait kerusakan yang ada pada Boiler dan tidak lanjut kedepannya kepada Dewan Komisaris selaku perwakilan dari pemegang saham (Perum BULOG dan PT Mandiri Pangan Sejahtera).

Manajemen PT GMM kedepan akan mengupayakan agar kejadian kerusakan tahun ini tidak terulang di musim giling tahun depan.

KOMENTAR
Share berita ini :