Hadapi Epidemik Difteri

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Mulyono.

Babel, NewsMetropol – Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengakui bahwa penyebaran penyakit difteri sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Dan perlu perhatian pelbagai pihak.

Hal ini ditunjukkan dengan makin meningkatnya jumlah penderita penyakit tersebut, walau secara kuantitatif, angkanya belum signifikan.

Data terakhir Dinas Kesehatan Provinsi Babel sendiri mengatakan, untuk kasus yang meninggal dunia -akibat penyakit difteri- di Provinsi Bangka Belitung sejak juni 2017 sampai hari ini, ada 2 orang, dengan satu orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh, setelah mengalami masa isolasi sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Mulyono, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipatif terkait adanya penyakit difteri yang sudah resmi dinyatakan sebagai epidemik tersebut.

Baca Juga:  Gubernur Jawa Tengah Resmikan Pameran Produk Inovasi 2025 di Blora

“Kalau untuk Vaksin sedang dipetakan kebutuhan untuk ORI, di kabupaten terdampak, karena jumlah (vaksin) harus sampai usia19 tahun,” kata Mulyono, Selasa sore, (2/1).

Kemudian dijelaskannya, untuk di Provinsi Bangka Belitung, stok vaksin imunisasi rutin pada bayi, balita baduta (bawah dua tahun) dan anak sekolah dasar SD/ sederajat dapat disebut dalam kondisi mencukupi. “Data terakhir, stok vaksin Dinkes per Des tahun lalu, ada sebanyak DT 27.000 dosis, atau 350 vial. Jadi satu ampul bisa 10 dosis, tapi di lapangan hanya bisa di pakai untuk 9 orang. Dan Td 7620 vial sama dengan 68 580 dosis, jadi memang baru tersedia cukup untuk balita, yang merupakan imunisasi rutin. Dan kami juga menghimbau, untuk warga yang berumur diatas 19 tahun, disarankan untuk imunisasi mandiri,” tandas Mulyono.

Baca Juga:  Gubernur Jawa Tengah Resmikan Pameran Produk Inovasi 2025 di Blora

(Lukman Hakim)

KOMENTAR
Share berita ini :