
Dansatgaskes TNI Brigjen Asep Setia Gunawan yang juga merupakan Danrem 174/ATW saat memberikan pengarahan, di posko penanggulangan wabah campak dan gizi buruk, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Minggu (28/1).
Asmat, NewsMetropol – Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan menegaskan, Tim Kesehatan TNI adalah pioner dalam penanggulangan wabah campak dan gizi buruk di Papua.
“Untuk itu para dokter dan tim medis TNI harus siap beradaptasi dalam pelaksanaan tugas dihadapkan dengan kondisi alam yang berat dan budaya masyarakat Asmat yang kental dan unik,” ujar Brigjen Asep Setia Gunawan yang juga merupakan Danrem 174/ATW di posko penanggulangan wabah campak dan gizi buruk, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Minggu (28/1).
Dansatgaskes TNI mengatakan, tim dokter dan paramedis TNI mendapatkan tugas mulia dalam misi kemanusiaan untuk membantu sesama anak bangsa Indonesia khususnya warga Asmat yang ditimpa wabah campak dan gizi buruk.
“Tim Kesehatan TNI harus melaksanakan tugas dengan berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas,” ujarnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan menyampaikan bahwa keadaan alam Asmat cukup berat dengan medan rawa, sungai dan laut serta merupakan endemik malaria sehingga merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi, begitu juga dengan budaya Asmat yang kental dan unik.
“Untuk itu tim dokter dan paramedis TNI harus mampu beradaptasi dan menghargai adat istiadat Distrik setempat,” jelasnya
Dia menambahkan, mengenai mekanisme pelaksanaan operasi di lapangan akan dijelaskan secara rinci oleh Kasiops Kolonel Inf Agus Prasetyo.
“Proses deploy tim dokter dan paramedis TNI, proses pencarian pasien dan proses evakuasi. Semua harus dilakukan dengan mengutamakan standar prosedur operasional,” terangnya.
(M. Daksan/Pen Satgaskes TNI)