SRB 2

Jeneponto, Metropol – Seorang kepala sekolah muda membangun sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah yang Asri. Subaedah S.Pd adalah Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) No. 191 Bonto Nompo beralamat di Bonto Nompo, Desa Gantarang, Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto Sulawesi-Selatan.

Sebelumnya, Sekolah Dasar Inpres (SDI) No. 191 Bonto Nompo ini mendapat julukan Sekolah Dalam kebun karena di sekeliling Sekolah ditanami warga dengan Jagung Kuning dan hampir tidak kelihatan dari luar jika jagung tersebut sudah berbuah, bahkan jalanan untuk memasuki sekolah ini teramatlah sempit karena hanya jalan setapak diantara tamanan jagung.

Dengan kemauan yang keras, Subaedah yang dilantik menjadi Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) No. 191 Bonto Nompo pada tanggal 11 Agustus 2014 ini mulai menyingsingkan lengan baju untuk bekerja keras sehingga membuat SDI yang dipimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Awalnya Subaedah melobby Kepala UPTD Kecamatan Kelara, lalu berlanjut kepada pihak Kecamatan, Polsek, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda dan Komite Sekolah untuk membuat kesepakatan agar tidak ada lagi kebun jagung diseputaran sekolah, sehingga lahan di halaman sekolah tersebut dapat dirubah menjadi lapangan upacara, olah raga volly dan takraw serta keperluan lainnya yang membuat sekolah ini dapat nyaman dalam proses belajar mengajar dan indah dipandang serta kendaran para pengajar dapat masuk ke halaman sekolah.

Subaedah di ruang kerjanya saat ditemui Metropol, Sabtu (18/4/2015). Mengatakan. “Murid-murid Sekolah Dasar Inpres (SDI) No. 191 Bonto Nompo agak malas mengikuti pelajaran dan hanya sedikit sekali yang mau masuk sekolah, sehingga awal bekerja disini saya mencari tahu apa yang penyebabnya, ternyata hanya masalah penggunaan Dana Bos yang tidak transfaran, sehingga saat itu juga saya berjanji untuk membenahi sekolah ini, terutama manajemen dana Bos yang harus transfaran dan bertanggung jawab. Pada saat itu juga saya membelikan para murid seragam sekolah dengan dana secukupnya dan untuk kedepannya saya akan membelikan lagi mereka sepatu karena masih banyak murid yang memakai sandal,” ungkapnya.

Alumni 2007 STAI Al Amanah Jeneponto ini pernah menjadi honorer di MTS Tarowang dan terangkat menjadi PNS Tahun 2009. Dengan kerja kerasnya hingga bisa menduduki jabatan kepala sekolah di usia sangat muda dan masih berstatus lajang, tapi gebrakannya terhadap perubahan sangat luar biasa.

Menurutnya, dahulu sekolah ini tidak aman dari pencuri, tapi sekarang sudah aman walaupun tanpa dikunci.

“Saya mengharapkan perhatian pemerintah, baik itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar Sekolah Dasar Inpres (SDI) No. 191 Bonto Nompo ini mendapatkan bantuan sarana dan prasarana Perpustakaan dan mebeler, karena di kelas satu sudah tidak ada mebelernya,” ungkapnya.

(Muhammad Arief)

KOMENTAR
Share berita ini :