
Jakarta, Metropol. – Guna mengatasi pengangguran dan kemiskinan wilayah, melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Bina Sosial Keluarga Rorotan, Kecamatan Cilincing, mengadakan berbagai kegiatan. Kegiatan itu meliputi bina sosial dan Bina Fisik.
Untuk bina sosial sendiri dana itu dimanfaatkan untuk pelatihan Komputer aplikasi perkantoran, Pelatihan Hantaran Pengantin dan Kursus Mengemudi (SIM A dan C). Sedangkan untuk dana fisik rehab jalan lingkungan, pengurasan saluran, penyedian kesenian Betawi dan rehab balai warga.
Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Rorotan, Rofiuddn mengatakan, di Kelurahan Rorotan, mendapat dana PPMK sebesar Rp350 Juta. Dari dana itu dibagi menjadi dua kegiatan. Yakni bina sosial dan bina fisik. Dari kedua program tersebut sudah saat ini sudah dilaksakanan.
“Untuk Bina Sosial kami sudah melaksanakan dengan mengadakan pelatihan Komputer. Kursus sopir dan pembagian SIM A dan C bagi para remaja. Sedangkan untuk remaja wanita dan ibu-ibu kami beri pelatihan seperti rias pengantin, tata boga dan kagiatan lainnya dan total peserta seluruhnya ada sebanyak 123 orang,” kata Rofiundin.
Sedangkan bina fisik yang sudah kami lakukan dengan melakukan perbaikan jalan setapak, rehab kantor balai warga, pengurasan saluran air dan penyediaan peralatan kesenian Betawi. Pihaknya berharap kedepan warga bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Sebab dana ini dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dengan berbagai keterampilan dan membangun wilayah masing-masing.
Musyaroh,34, salah seorang peserta yang mengikuti kegiatan ini mengaku sangat senang. Sebab selain bisa membikin kue sendiri juga mendapat pengalaman baru tata cara, bagaimana membua makan yang enak yang lezat dan diminati warga.
“Dengan adanya pelatihan ini tentu menambah wawasan kita tata cara bagaimana membuat kue yang enak. Bahkan nanti jika lebaran saya ga repot-repot lagi beli. Karena sekarang sudah bisa bikin sendiri dan nanti rencananya akan jualan,” kata ibu tiga anak warga Rorotan.
Pernyataan yang sama juga sampaikan oleh Hadi, 19, salah seorang pemuda yang ikut kursus komputer. Ia mengaku memang sudah lama diingin belajar komputer. Tapi karena kondisi keuangan keluargan tidak ada niatnyapun diurungkan.
“Tapi setelah saya ditawari untuk belajar, tanpa banyak tanya lagi saya langsung mau. Dengan sertifikat ini nanti saya akan gunakan untuk melamar pekerjaan,” terang Hadi. (Aji)